Kecelakaan TransJakarta, PDIP Wa Ode: Keselamatan prioritas

Antara
Antara
Dprd Dki Jakarta melalui Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina bersuara keras terkait dengan adanya 3 kali kecelakaan bus Transjakarta yang terjadi dalam Sebulan terakhir ini.
Wa ode mempertanyakan klaim Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza terkait kelayakan armada bus yang terlibat kecelakaan. Ia menegaskan keselamatan penumpang dan pengguna jalan tidak boleh lagi ditawar.
Tahu dari mana bus-bus itu oke? Memang sudah pernah langsung sidak ke operator-operator bus? Memang sidaknya berapa kali dalam setahun?” kata Wa Ode mempertanyakan komitmen Transjakarta dalam mengawasi mitra operator, Rabu (24/9/2025).
Politikus senior PDI Perjuangan yang telah 3 periode duduk di Dprd Dki ini juga menyoroti fasilitas istirahat bagi pramudi yang disebut layak, namun menurutnya hal ini perlu dibuktikan secara nyata di lapangan.
Apalagi, satu dari tiga kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta sepanjang September 2025 ini terjadi akibat pramudi yang mengalami microsleep.
“Katanya ada tempat istirahat pramudi. Pernah dicek enggak tempat istirahatnya itu benar layak atau enggak?” ujarnya penuh tanya.
Lebih lanjut Wa Ode meminta Transjakarta untuk tidak ragu menindak tegas operator yang tak mampu memenuhi standar pelayanan, khususnya dalam memastikan kondisi armada bus layak jalan.
“Kalau ada operator yang tidak sanggup memperbaharui busnya, jangan enggak enakan. Kan, bisa dibuka kesempatan kepada operator yang sanggup,” tuturnya.
Menurutnya, kecelakaan yang terjadi dalam waktu singkat bisa mencoreng citra moda transportasi unggulan warga Jakarta itu. Karena itu, ia meminta agar kesehatan fisik maupun mental pramudi jadi perhatian utama agar tragedi serupa tak terulang.
Ini kan dampaknya sangat tidak bagus, jadi betul-betul harus menjadi perhatian pak dirut dan jajaran Transjakarta,” tuturnya.
Sebelumnya dalam rapat bersama Antara Komisi B Dprd Dki dengan pihak PT Transjakarta di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2025)
Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza mengungkapkan alasan penyebab terjadinya tiga insiden kecelakaan tersebut secara mayoritas adalah kesalahan manusia (human error) yang dialami para pramudi bus Transjakarta.
“Jadi kesimpulan sementara lebih banyak masalahnya adalah masalah human error ataupun psikis,” ucap Welfizon.
Untuk menindaklanjuti insiden-insiden kecelakaan itu, Welfizon menyebut Transjakarta akan melakukan lokakarya (workshop) secara mendetail dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) guna memitigasi kasus human error serupa di kemudian hari.
Selain itu, Transjakarta juga disebutnya akan melakukan penyegaran dan pembangunan kapasitas di Transjakarta Academy bagi para pengemudi yang berasal dari operator maupun swakelola.
“Fokus kami hari ini adalah melakukan pelatihan untuk instruktur pramudi dan pramudi Transjakarta, yang lebih kurang sudah kami lakukan pelatihan hampir 500 orang,” pungkasnya.
(BAI)