17 tahun mengabdi guru Pandeglang bertahan di keterbatasan
Dedikasi tanpa batas ditunjukkan oleh Armani, seorang guru di pelosok Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang telah bertahan mengajar selama hampir 17 tahun

Armani sedang mengajar sejumlah siswa di SDN Sorongan II, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Sabtu (22/11/2025) ANTARA/Desi Purnama Sari.
Armani sedang mengajar sejumlah siswa di SDN Sorongan II, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Sabtu (22/11/2025) ANTARA/Desi Purnama Sari.
Dedikasi tanpa batas ditunjukkan oleh Armani, seorang guru di pelosok Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, yang telah bertahan mengajar selama hampir 17 tahun di tengah kondisi infrastruktur yang memprihatinkan.
Armani, di Pandeglang, Sabtu, mengaku mengabdikan diri di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sorongan II Kelas Jauh, Kampung Batu Payung, sejak tahun 2008 hingga saat ini.
"Saya mengajar di kelas jauh SDN Sorongan II sejak tahun 2008. Sekarang tahun 2025, berarti hampir 17 tahunan saya mengajar di sini," kata Armani.
Perjalanan panjang Armani menuju sekolah menggambarkan keteguhan hatinya. Akses menuju lokasi yang sulit dijangkau kendaraan bermotor memaksanya berjalan kaki sejauh 3 kilometer dari tempat penitipan kendaraan.
Tantangan semakin berat, karena ia harus menyeberangi dua sungai. Satu sungai hanya memiliki jembatan bambu hasil swadaya warga, sedangkan satu sungai lainnya tidak memiliki jembatan sama sekali. Saat hujan deras mengguyur Pandeglang dan air sungai meluap, kegiatan belajar terpaksa diliburkan karena akses terputus total.
Tak hanya akses, Armani juga bertahan dengan fasilitas sekolah yang minim. Ia mengajar 23 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 dalam satu ruangan kelas yang kondisinya rusak. Lantai keramik di ruang tersebut 85 persen telah terlepas, atap bocor, dan tidak tersedianya fasilitas sanitasi atau toilet sejak sekolah berdiri.
"Motivasi saya bertahan, karena melihat kondisi lingkungan. Kalau tidak ada sekolah jauh ini, anak-anak di sini tidak akan bersekolah," ujarnya.
Di tengah keterbatasan tersebut, Armani mengaku semangat belajar siswa yang tinggi menjadi alasan utamanya untuk tetap mengabdi.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Pandeglang dapat memberikan perhatian khusus untuk perbaikan akses jembatan dan renovasi bangunan sekolah demi kenyamanan para siswa menuntut ilmu.




