1.898 personel gabungan dikerahkan kawal aksi di depan Kedubes AS

Arsip foto - Peserta yang tergabung dalam Global Peace Convoy membawa poster dukungan saat aksi mengawal Global Sumud Flotilla di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (3/10/2025). Aksi tersebut menuntut pembebasan para aktivis Global Sumud Flotilla (GSF) dalam misi kemanusiaan internasional yang dicegat angkatan laut Israel di perairan internasional saat menuju Gaza, Palestina. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nym.
Arsip foto - Peserta yang tergabung dalam Global Peace Convoy membawa poster dukungan saat aksi mengawal Global Sumud Flotilla di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (3/10/2025). Aksi tersebut menuntut pembebasan para aktivis Global Sumud Flotilla (GSF) dalam misi kemanusiaan internasional yang dicegat angkatan laut Israel di perairan internasional saat menuju Gaza, Palestina. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nym.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan sebanyak 1.898 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS).
"Kami ingin memastikan kegiatan berlangsung aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya," kata Susatyo di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pada Selasa terdapat sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Global Peace Convoy Indonesia dan lainnya yang meminta izin untuk menggelar unjuk rasa, Untuk memastikan keamanan, kata dia, sebanyak 1.898 personel gabungan dikerahkan guna mengawal jalannya aksi unjuk rasa tersebut.
"Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik," ujar Susatyo.
Dia pun meminta massa agar berunjuk rasa secara damai dan tertib, serta tidak membakar ban, merusak fasilitas umum, atau menutup jalan.
"Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," tutur Susatyo.
Terkait skenario pengalihan lalu lintas, polisi menyebut sifatnya situasional. Namun, warga diimbau agar menghindari kawasan DPR selama unjuk rasa berlangsung dan disarankan menggunakan jalur alternatif.
"Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami," ungkap Susatyo.
Selama unjuk rasa, dia memastikan petugas keamanan yang berjaga tidak membawa senjata api dan tetap melayani dengan humanis.