343 rumah warga Kabupaten OKU terdampak banjir
BPBD Kabupaten Ogan Komering Ulu, menyebut sebanyak 343 unit rumah warga di wilayah setempat terdampak bencana banjir.

Warga Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan berjalan di genangan banjir, Minggu (5/10/2025) pagi. ANTARA/Edo Purmana
Warga Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan berjalan di genangan banjir, Minggu (5/10/2025) pagi. ANTARA/Edo Purmana
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan, Januar Efendi menyebutkan sebanyak 343 unit rumah warga di wilayah setempat terdampak bencana banjir.
"Berdasarkan hasil pendataan terakhir tercatat sebanyak 343 rumah warga dan 1.492 jiwa terdampak banjir akibat hujan deras yang terjadi pada Sabtu (4/10) malam," kata Kepala BPBD OKU Januar Efendi di Baturaja, Minggu.
Dia mengatakan curah hujan tinggi dan berlangsung lama tersebut menimbulkan dampak banjir yang mengepung permukiman penduduk di tiga desa dan tujuh kelurahan di Kabupaten OKU.
Adapun wilayah terdampak banjir meliputi Kelurahan Sukaraya, Kemelak Bindung Langit, Sekar Jaya, Baturaja Permai, Pasar Baru, Sukajadi, Kemalaraja, Desa Air Paoh, Tanjung Baru dan Desa Tanjung Kemala.
Selain rumah warga, banjir juga merendam sejumlah fasilitas pendidikan seperti tiga unit kelas STIKES Al Maarif, satu unit kelas TK Al Azhar Bililmi Baturaja dan Kantor KUA Baturaja Timur pun turut tergenang air.
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun ratusan masyarakat, terutama di wilayah terdampak banjir paling parah yaitu Desa Tanjung Kemala sempat terisolasi karena jalan utama desa tergenang banjir setinggi pinggang orang dewasa.
"Sejauh ini tidak ada warga yang dievakuasi karena mereka masih bertahan di dalam rumah. Meskipun demikian kami tetap menyiapkan perahu karet untuk mengevakuasi korban jika diperlukan," tegasnya.
Tim Satgas di lapangan juga masih melakukan penyedotan genangan banjir menggunakan mesin pompa di wilayah perkotaan seperti di depan STIKES Al Maarif, TK Al Azhar Bililmi Baturaja, dan Kantor KUA Baturaja Timur.
"Hingga pagi tadi banjir di beberapa wilayah yang terdampak sudah surut," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi banjir susulan supaya tidak menimbulkan korban jiwa.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan, Januar Efendi menyebutkan sebanyak 343 unit rumah warga di wilayah setempat terdampak bencana banjir.
"Berdasarkan hasil pendataan terakhir tercatat sebanyak 343 rumah warga dan 1.492 jiwa terdampak banjir akibat hujan deras yang terjadi pada Sabtu (4/10) malam," kata Kepala BPBD OKU Januar Efendi di Baturaja, Minggu.
Dia mengatakan curah hujan tinggi dan berlangsung lama tersebut menimbulkan dampak banjir yang mengepung permukiman penduduk di tiga desa dan tujuh kelurahan di Kabupaten OKU.
Adapun wilayah terdampak banjir meliputi Kelurahan Sukaraya, Kemelak Bindung Langit, Sekar Jaya, Baturaja Permai, Pasar Baru, Sukajadi, Kemalaraja, Desa Air Paoh, Tanjung Baru dan Desa Tanjung Kemala.
Selain rumah warga, banjir juga merendam sejumlah fasilitas pendidikan seperti tiga unit kelas STIKES Al Maarif, satu unit kelas TK Al Azhar Bililmi Baturaja dan Kantor KUA Baturaja Timur pun turut tergenang air.
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun ratusan masyarakat, terutama di wilayah terdampak banjir paling parah yaitu Desa Tanjung Kemala sempat terisolasi karena jalan utama desa tergenang banjir setinggi pinggang orang dewasa.
"Sejauh ini tidak ada warga yang dievakuasi karena mereka masih bertahan di dalam rumah. Meskipun demikian kami tetap menyiapkan perahu karet untuk mengevakuasi korban jika diperlukan," tegasnya.
Tim Satgas di lapangan juga masih melakukan penyedotan genangan banjir menggunakan mesin pompa di wilayah perkotaan seperti di depan STIKES Al Maarif, TK Al Azhar Bililmi Baturaja, dan Kantor KUA Baturaja Timur.
"Hingga pagi tadi banjir di beberapa wilayah yang terdampak sudah surut," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi banjir susulan supaya tidak menimbulkan korban jiwa.