Antisipasi DBD Pemkot Bandung gencarkan pengelolaan sampah, Ini kata Wali Kota Farhan

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memimpin kegiatan Siskamling Bencana yang ke-38 di Kelurahan Braga, Kota Bandung, Selasa (18/11/2025). Siskamling pekan ini mengusung tema sosialisasi dan edukasi pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Menurut Farhan, sosialisasi tersebut diperlukan sebagai upaya mempersiapkan kasus DBD yang diperkirakan akan meningkat pada bulan November 2025 hingga Januari 2026. Hal ini didasari oleh pola siklus DBD yang terjadi setiap 3-4 tahunan, angka kasus yang menurun pada 2025 diperkirakan kembali naik mulai 2026 dan mencapai puncaknya hingga 2028.
“Kita akan melakukan pengecekan ke seluruh kelurahan dan kick off mulai hari ini ke semua kelurahan serta kecamatan untuk segera melakukan sosialisasi pencegahan dan pengenalan DBD”, ujar Farhan.
Farhan menyampaikan bahwa seluruh warga dapat melakukan tes deteksi gejala DBD sejak dini (tes NS1) di Puskesmas secara gratis dengan menggunakan layanan BPJS. Pengecekan tersebut dapat dilakukan dengan syarat telah mengalami demam sejak 24 jam pertama.
“Demam hari pertama langsung ke Puskesmas tes NS1 gratis pakai BPJS”, imbuhnya.
Kemudian, Farhan menekankan bahwa fogging hanya menjadi pilihan terakhir dalam upaya pencegahan DBD. Upaya utama yang harus dilakukan adalah edukasi 3M dan perbaikan penanganan sampah rumah tangga untuk menekan risiko penularan DBD, yang ditargetkan kepada 1.000 RW hingga bulan Juni 2026.
“Alhamdulillah sudah mendekati 500 RW yang sudah melaksanakan program Segitiga Kang Pisman, Buruan Sae dan Dapur Dashat yang sangat membantu,” tuturnya.
Lebih lanjut Farhan menegaskan bahwa sedang dilakukan revitalisasi TPS dan penambahan fasilitas di beberapa TPS yang memiliki lahan yang luas. Fasilitas tersebut disesuaikan dengan sifat dan sampah yang ada di TPS terkait.
“Kalo organik seperti di Pasar Gedebage dan Pasar Anyar itu fasilitasnya biodigester juga di Pasar Caringin. Sedangkan di Tegalega, Babakan Sari, dan tempat lainnya sudah menggunakan insinerator untuk pemusnahan. Sampai akhir tahun seluruh (Kota) Bandung ditargetkan sebanyak 15 insinerator dengan masing-masing 10 ton”, pungkasnya.
Masyarakat pun diimbau untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya memperkuat pencegahan DBD secara keseluruhan. (Aura/Nico/Ter)




