AOC OKU komit dalam membangun hubungan dengan masyarakat melalui perwakilan tujuh desa
Abadi Ogan Cemerlang tunjukkan komitmen dalam membangun hubungan dengan masyarakat melalui musyawarah bersama perwakilan 7 desa di Kecamatan Lubuk Batang,

PT AOC juga langsung memberikan aksi nyata dengan menggelar baksos pemeriksaan dan pengobatan gratis. (foto: ist)
PT AOC juga langsung memberikan aksi nyata dengan menggelar baksos pemeriksaan dan pengobatan gratis. (foto: ist)
Abadi Ogan Cemerlang (AOC OKU) menunjukkan komitmennya dalam membangun hubungan harmonis dengan masyarakat melalui musyawarah bersama perwakilan tujuh desa di Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Pertemuan berlangsung kondusif di Kantor Camat Lubuk Batang beberapa waktu lalu dengan melibatkan unsur pemerintah, aparat, aktivis lingkungan, hingga tokoh masyarakat.
Dalam forum tersebut, disepakati beberapa langkah penting yang mencerminkan keseriusan AOC OKU dalam mendukung pemulihan lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat.
Poin utama kesepakatan meliputi pemulihan kualitas air Sungai Wal agar kembali normal, penyediaan air bersih bagi tujuh desa dengan nilai bantuan Rp35 juta per desa, dukungan kegiatan olahraga berupa perlengkapan voli, serta program kesehatan gratis yang dikoordinasikan bersama Dinas Kesehatan dan UPTD Puskesmas setempat.
Site Manager PT AOC, Muhammad, menyampaikan rasa syukurnya atas terjalinnya dialog terbuka dengan masyarakat. ”Alhamdulillah, kesepakatan bersama warga tujuh desa merupakan langkah awal untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat. Kami siap didukung dan diawasi agar komitmen ini dijalankan dengan baik,” ujarnya dalam keterangan resmi AOC OKU Sumsel.
Sementara itu, Camat Lubuk Batang, Emharis Suryadi, juga menegaskan bahwa musyawarah menghasilkan kesepakatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat. ”Kami berharap komitmen ini dapat menjadi solusi terbaik dan memperkuat hubungan antara perusahaan dan masyarakat. Bantuan dana, program air bersih, dan kegiatan sosial diharapkan bermanfaat bagi seluruh warga desa terdampak,” jelasnya.
Dialog ini juga menjadi ruang bagi aspirasi masyarakat
Heri Jaya Putra, aktivis lingkungan asal Desa Bandar Agung, memberi masukan agar penggunaan bahan kimia dalam proses penjernihan limbah tambang tidak mencemari lingkungan.
Ia berharap PT AOC dapat menjamin keamanan lingkungan dan kesehatan masyarakat dalam setiap proses operasionalnya.
Menanggapi hal itu, PT AOC menegaskan keterbukaan informasi sebagai prioritas, dengan merujuk pada aturan yang berlaku, termasuk Undang-Undang Pertambangan, Peraturan Gubernur Sumsel No. 16 Tahun 2005, serta PP No. 22 Tahun 2021 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Selain itu, AOC OKU bersama perwakilan masyarakat sepakat membentuk tim penelusuran aliran sungai dan melakukan pengecekan laboratorium untuk memastikan kondisi air Sungai Wal.
Jika terbukti ada pencemaran yang berasal dari aktivitas pertambangan AOC OKU Sumsel, perusahaan siap bertanggung jawab penuh. Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh pihak AOC OKU Sumsel, camat, Danramil, Kapolsek, dan tujuh kepala desa.
Musyawarah ini sekaligus melanjutkan pertemuan sebelumnya yang diadakan di Gedung Serba Guna Desa Gunung Meraksa (15/7/2025) lalu, yang dihadiri DPRD OKU, Dinas Lingkungan Hidup, perangkat desa, serta tokoh masyarakat.
Dalam pertemuan itu, masyarakat menyampaikan keresahan terkait keruhnya air Sungai Wal, sementara AOC OKU Sumsel langsung menurunkan tim untuk melakukan penelusuran hingga pengambilan sampel air.
Upaya PT AOC membangun komunikasi terbuka dengan tujuh desa terdampak ini dinilai sebagai langkah strategis untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat sekaligus memperkuat komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung kesejahteraan warga sekitar tambang.
Gelar Aksi Nyata
PT AOC juga langsung memberikan aksi nyata dengan menggelar baksos pemeriksaan dan pengobatan gratis, Senin (13/10/2025). Program pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi masyarakat di tujuh desa wilayah Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, dimulai dari Desa Gunung Meraksa.
Program tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan melalui kegiatan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT AOC OKU di bidang kesehatan. Hadir dalam acara tersebut Site Manager PT AOC Muhammad, Camat Lubuk Batang Emharis Suryadi Putra, Kepala Puskesmas Lubuk Batang Yeni Ekapurnani, Kapolsek Lubuk Batang, serta Kepala Desa Gunung Meraksa Dahlan bersama masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Gunung Meraksa Dahlan menyampaikan apresiasi atas kepedulian PT AOC terhadap masyarakat. ”Kami berterima kasih kepada pihak perusahaan. Semoga program PPM ini benar-benar bermanfaat bagi warga Gunung Meraksa,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Lubuk Batang Emharis Suryadi Putra menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian AOC OKU terhadap kesehatan masyarakat di tujuh desa di wilayah itu. Kepala Puskesmas Lubuk Batang Yeni Ekapurnani juga menekankan pentingnya upaya pencegahan penyakit melalui pemeriksaan kesehatan rutin.
“Kesehatan itu penting, lebih baik mencegah daripada mengobati. Kami harap masyarakat memanfaatkan pelayanan ini sebaik mungkin,” ujarnya. Yeni juga mengapresiasi peran aktif PT AOC dan berharap program ini dapat terus berlanjut.
Site Manager PT AOC Muhammad menjelaskan, bahwa layanan kesehatan gratis ini diperuntukkan bagi warga di wilayah Pengandonan dan Semidang Adji. “Kami sudah melakukan sosialisasi melalui pemerintah desa agar masyarakat dapat memanfaatkan program ini. Syaratnya hanya menunjukkan KTP dan KK setempat,” ungkapnya.
Foreman External dan PPM PT AOC, Devy, menambahkan bahwa kegiatan ini melibatkan sekitar 100 peserta di Desa Gunung Meraksa. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil dan lansia.
Ada tiga dokter dan dua bidan yang membantu kegiatan yang diikuti sekitar 100 orang warga itu. ”Masyarakat sangat antusias karena merasa terbantu, baik dari sisi ekonomi maupun jarak ke fasilitas kesehatan,” jelas Devy.
Program pemeriksaan dan pengobatan gratis ini akan dilaksanakan secara bergilir di tujuh desa selama satu bulan penuh hingga 30 Oktober 2025. Setiap Senin dan Rabu, kegiatan akan digelar di desa berbeda, yakni Desa Lunggaian, Tanjung Manggus, Bandar Agung, Sumber Bahagia, Merbau, dan SP 1 Sungai Air Wal, dengan dukungan dari Puskesmas Lubuk Batang dan Dinas Kesehatan OKU.
Fakta Hasil Uji Sampel
Sebelumnya, AOC OKU telah mengeluarkan hasil pemantauan kualitas air yang menunjukkan seluruh parameter masih berada dalam ambang batas baku mutu yang ditetapkan. Adapun aliran yang diduga menjadi sumber pencemaran berasal dari Sungai Lempaung, yang selanjutnya bermuara ke Sungai Wal.
Site Manager PT AOC, Muhammad menuturkan, pada tanggal 21 Juli 2025, dilakukan pengecekan dan pengambilan sampel air Sungai Lempaung dan Sungai Wal bersama Tim DLH OKU, perwakilan kecamatan, perwakilan dari tujuh desa, perwakilan masyarakat Gunung Kuripan, unsur Tripika, dan Tim AOC OKU. Berdasarkan pengamatan di sembilan titik, analisa dibagi menjadi tiga segmen: Segmen 1 (Titik 1–2/hilir PT AOC–hulu Sungai Wal), Segmen 2 (Titik 3–5/tengah Sungai Wal–PT MHP), dan Segmen 3 (Titik 6–9/segmen hilir).
Pada segmen tengah terlihat keberadaan areal perkebunan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT MHP yang sedang melakukan kegiatan clearing. Selain itu, ada perkebunan kelapa sawit milik masyarakat serta aliran sungai purba dan endapan pasir besi yang sudah ada di wilayah Desa Merbau.
Dari hasil uji laboratorium, pH air berada di kisaran 6,1–7,3, masih sesuai baku mutu. Penurunan pH pada segmen hilir dipicu pembusukan organik atau endapan alami.
Sulfat berada pada 4–107 mg/L, juga sesuai baku mutu. Meski ada kenaikan di hilir, kadarnya masih jauh di bawah ambang batas yang dapat menimbulkan risiko. Nitrat terukur ≤1–1,3 mg/L dengan sedikit kenaikan di hilir, namun tetap dalam kondisi aman.
TSS (Total Suspended Solids) berada pada rentang 13,8–44,0 mg/L, masih sesuai baku mutu, dengan peningkatan di area kegiatan clearing HTI. TDS (Total Dissolved Solids) 70–90 mg/L, fluktuasi kecil tanpa indikasi berbahaya.
Fosfat berada di 0,09–0,36 mg/L, ada yang melebihi ambang batas di T1 dan T5, dipicu aktivitas pupuk fosfat atau limbah domestik. BOD (Biological Oxygen Demand) terukur 1,93–2,32 mg/L, COD (Chemical Oxygen Demand) 8,85–18,90 mg/L, keduanya sedikit di atas baku mutu, namun dipengaruhi aktivitas perkebunan dan limbah organik domestik.
Untuk besi (Fe), segmen 1 mencatat 0,20–0,22 mg/L, sesuai baku mutu, menunjukkan tidak ada acid mine drainage dari PT AOC. Kenaikan terjadi di segmen 2 dan 3 akibat kegiatan clearing, drainase permukaan, hingga endapan pasir besi alami.
Kandungan mangan (Mn) terukur sangat rendah 0,015–0,056 mg/L, jauh di bawah ambang batas sehingga aman. Kesimpulan analisa menunjukkan indikasi acid mine drainage dari PT AOC tidak dominan. Hal ini terlihat dari nilai pH, TSS, Fe, dan Mn di hulu yang rendah dan sesuai baku mutu. (*)
hastag: PT AOC, AOC OKU, Sungai Wal, pencemaran air, masyarakat OKU, Lubuk Batang, pemberdayaan masyarakat, air bersih, kesehatan gratis, lingkungan hidup, musyawarah desa, tanggung jawab perusahaan, Sumatera Selatan, OKU Sumsel, PT abadi ogan cemerlang, baksos pemeriksaan dan pengobatan gratis, program pemberdayaan, AOC peduli kesehatan. (Dd)