Top
Begin typing your search above and press return to search.

Apa itu Super Flu, dan seberapa berbahaya ini?

Super flu merebak global akibat influenza A H3N2 subclade K. Simak data terbaru, tingkat bahaya, gejala, dan situasi super flu saat ini.

Apa itu Super Flu, dan seberapa berbahaya ini?
X

Flu pada orang dewasa. (Sumber: Freepik)

Istilah “super flu” belakangan ramai digunakan untuk menggambarkan lonjakan tajam kasus influenza musiman di berbagai negara pada akhir 2025. Meski terdengar mengkhawatirkan, super flu bukan virus baru, melainkan varian influenza A yang menyebar lebih cepat dari biasanya dan memicu tekanan serius pada sistem kesehatan di sejumlah wilayah dunia.

Fenomena ini paling banyak dikaitkan dengan Influenza A (H3N2) subclade K, turunan dari virus flu musiman yang telah lama beredar. Para ahli menegaskan, secara biologis virus ini masih tergolong influenza musiman, namun memiliki keunggulan dalam kecepatan penularan, sehingga jumlah kasus melonjak dalam waktu singkat.

Apa yang dimaksud dengan Super Flu?

Super flu bukan istilah medis resmi yang digunakan oleh WHO atau CDC. Istilah ini muncul dari media untuk menggambarkan musim flu yang sangat agresif, ditandai oleh peningkatan tajam kasus, rawat inap, dan kematian dalam waktu relatif singkat.

Varian H3N2 subclade K menunjukkan perubahan genetik kecil yang membuatnya lebih mudah menyebar di populasi dengan imunitas menurun, terutama setelah beberapa tahun fokus global tertuju pada COVID-19. Akibatnya, kekebalan komunitas terhadap influenza ikut melemah .

Lonjakan kasus di berbagai negara

Di Amerika Serikat, CDC melaporkan bahwa hingga pertengahan Desember 2025 terdapat sekitar 4,6 juta kasus influenza, dengan 49 ribu pasien dirawat di rumah sakit dan sekitar 1.900 kematian sepanjang musim flu berjalan. Kota New York mencatat rekor tertinggi dalam satu dekade, dengan lebih dari 70 ribu kasus dalam satu minggu, memicu lonjakan kunjungan unit gawat darurat .

Lonjakan serupa juga terjadi di berbagai belahan dunia. Australia mengalami peningkatan kasus flu hingga empat kali lipat dibanding periode normal, sementara Maroko, Pakistan, dan Israel melaporkan lonjakan signifikan, termasuk peningkatan rawat inap anak-anak akibat influenza A H3N2 .

Secara global, laporan surveilans menunjukkan bahwa H3N2 subclade K mulai mendominasi sirkulasi virus influenza sejak pertengahan 2025, baik di belahan bumi utara maupun selatan .

Apakah Super Flu lebih mematikan?

Pakar epidemiologi menekankan bahwa super flu tidak terbukti secara intrinsik lebih mematikan dibanding flu musiman pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, karena jumlah orang yang terinfeksi sangat besar, angka rawat inap dan kematian meningkat secara absolut, sehingga rumah sakit menghadapi beban berat secara bersamaan.

Dengan kata lain, risiko utamanya bukan pada tingkat keganasan virus, melainkan pada skala penyebaran yang cepat dan luas .

Gejala dan cara penularan

Gejala super flu umumnya sama dengan influenza biasa, meliputi demam tinggi, batuk, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan ekstrem, dan dalam beberapa kasus komplikasi seperti pneumonia. Penularan terjadi melalui droplet dan kontak dekat, terutama di ruang tertutup dan lingkungan padat.

Kelompok paling rentan tetap sama, yaitu lansia, anak-anak, ibu hamil, serta individu dengan penyakit kronis atau sistem imun lemah.

Situasi di Indonesia

Hingga akhir November 2025, Indonesia belum melaporkan dominasi H3N2 subclade K. Varian influenza yang beredar masih didominasi H3N2 clade sebelumnya dan H1N1pdm09. Meski demikian, otoritas kesehatan tetap meningkatkan kewaspadaan dan pemantauan genomik, mengingat mobilitas global yang tinggi .

Vaksin dan pencegahan

Vaksin influenza musiman tetap menjadi langkah pencegahan utama. Meski efektivitas vaksin bisa sedikit menurun akibat mutasi virus, data menunjukkan vaksin tetap efektif dalam menurunkan risiko penyakit berat dan rawat inap. Selain itu, penggunaan antivirus seperti oseltamivir dan baloxavir dianjurkan bagi kelompok berisiko tinggi jika terinfeksi .

Langkah pencegahan dasar seperti mencuci tangan, memakai masker saat sakit, dan menghindari kontak dekat saat bergejala tetap relevan untuk menekan penyebaran.

Super flu mencerminkan musim influenza yang sangat intens, bukan kemunculan virus baru yang sepenuhnya berbeda. Dengan pemahaman yang tepat, kewaspadaan rasional, dan pencegahan yang konsisten, risiko dampaknya dapat ditekan tanpa membuat kepanikan berlebihan.

Sumber : Elshinta.Com

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire