Australia dan Indonesia bekerja sama meningkatkan kompetensi mengajar

Kerja Sama Pendidikan Guru Indonesia–Australia (IATEC), di Jakarta, 13 hingga 15 Oktober 2025
Kerja Sama Pendidikan Guru Indonesia–Australia (IATEC), di Jakarta, 13 hingga 15 Oktober 2025
Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia bekerja sama dengan Mendikdasmen menggelar acara Kerja Sama Pendidikan Guru Indonesia–Australia (IATEC), di Jakarta, 13 hingga 15 Oktober 2025. Para peserta mengikuti lokakarya yang berfokus pada Peningkatan Kompetensi Mengajar melalui Teknologi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Elshinta, dijelaskan peserta dapat mengeksplorasi strategi inovatif untuk mengintegrasikan teknologi secara efektif ke dalam keterampilan dasar pengajaran dan pembelajaran.
Pembahasan lokakarya berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan awal guru dan program pendidikan profesional guru di Indonesia. Melalui dialog terbuka, para peserta mengidentifikasi tantangan bersama dan mendiskusikan solusi praktis, termasuk peluang untuk berkolaborasi.
“Kami senang melihat universitas dari kedua negara berkumpul untuk berbagi pengalaman dan belajar satu sama lain tentang meningkatkan pengajaran dan pembelajaran melalui penggunaan teknologi yang efektif. Ini adalah contoh yang baik tentang bagaimana kita dapat berkolaborasi untuk mengatasi tantangan bersama dalam pengajaran dan pembelajaran,” kata Kassia Hare, Counsellor of Education and Research di Kedutaan Besar Australia, di Jakarta, dikutip dari siaran pers.
Profesor Nunuk Suryani, Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, mengatakan Lokakarya ini diadakan di saat yang tepat. Karena dapat memberikan kesempatan bagi para pendidik kedua negara mendiskusikan integrasi teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI). Tujuannya mempersiapkan guru-guru masa depan di ruang kelas dengan lebih baik.
“Inisiatif ini sejalan dengan agenda transformasi pendidikan guru yang sedang berlangsung di Kementerian kami, yang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap guru tidak hanya memiliki kompetensi pedagogis, tetapi juga keterampilan digital dan karakter yang kuat,” tambahnya.
Lokakarya ini didukung oleh program Southeast Asia Government-to-Government (SEAG2G) yang dirancang untuk memperkuat kemitraan institusional antara lembaga pemerintah Australia dan Asia Tenggara.
Sekedar informasi, keanggotaan IATEC dari Australia adalah Universitas Western Sydney, Universitas Deakin, Universitas Central Queensland, Universitas Adelaide, dan Universitas Newcastle.
Sementara itu, anggota Indonesia adalah Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Padang, Universitas Sanata Dharma, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Medan, dan Universitas Negeri Manado.
Penulis: Vivi Trisnavia/Ter