Badan Geologi gandeng gereja sebarkan peringatan dini erupsi Lewotobi

Paparan hasil pemantauan kondisi terkini aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki Flores Timur dari Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammd Wafid dalam konferensi pers daring “Update Status Gunung Api Indonesia” yang diikuti di Jakarta, Selasa (23/9/2025) ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo
Paparan hasil pemantauan kondisi terkini aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki Flores Timur dari Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammd Wafid dalam konferensi pers daring “Update Status Gunung Api Indonesia” yang diikuti di Jakarta, Selasa (23/9/2025) ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggandeng lembaga keagamaan, termasuk gereja setempat, dalam upaya penyebaran informasi peringatan dini erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam konferensi pers daring “Update Status Gunung Api Indonesia” yang diikuti di Jakarta, Selasa, mengatakan keterlibatan gereja menjadi penting karena ada banyak tempat ibadah yang terdampak langsung saat letusan besar pada akhir 2024.
“Waktu itu saya berkoordinasi dengan uskup, karena ada gereja yang rusak akibat erupsi. Kami memastikan informasi mitigasi bisa diterima dengan baik oleh jemaat melalui jalur keagamaan,” kata dia.
Ia menambahkan Menteri ESDM juga intens berkomunikasi langsung dengan masyarakat, untuk memberikan jaminan keselamatan sekaligus menguatkan psikologis warga di pengungsian.
Badan Geologi, lanjutnya, memperluas radius zona bahaya hingga sembilan kilometer ketika aktivitas erupsi meningkat. Rekomendasi teknis tersebut selalu disampaikan kepada pemerintah daerah dan lembaga keagamaan agar masyarakat patuh pada arahan evakuasi.
Selain koordinasi teknis, kata dia, Badan Geologi juga mendukung penyediaan kebutuhan dasar bagi warga di lokasi pengungsian, termasuk pembangunan titik bor air tanah untuk kebutuhan harian.
Adapun tercatat sampai saat ini ada lebih dari 2.000 orang warga di Kabupaten Flores Timur yang terpaksa mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sejak November 2024 sebagaimana data laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Koordinasi tidak hanya dengan pemerintah daerah dan BPBD, tetapi juga dengan tokoh agama karena mereka memiliki pengaruh kuat dalam menyampaikan informasi,” ujar Wafid.
Ia menegaskan upaya mitigasi bencana gunung api harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai elemen, agar informasi peringatan dini benar-benar dipahami dan dipatuhi oleh masyarakat.
Berdasarkan analisis visual dan instrumental, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tergolong tinggi. Terakhir terjadi erupsi sebanyak 19 kali pada Minggu (21/9), dalam periode pengamatan pukul 12.00 WITA hingga pukul 18.00 WITA. Oleh karena itu tingkat aktivitasnya masih ditetapkan pada Level IV (Awas).
Masyarakat dan wisatawan diimbau agar tidak beraktivitas dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi, serta tujuh kilometer sektoral pada arah barat laut-timur laut.
Selanjutnya masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.