Bank Indonesia sebut Jabar jadi lokomotif investasi nasional

Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Achris Sarwani (kanan), Kepala DPMPTSP Jabar Dedi Taufik (tengah), dan Direktur Pengembangan Promosi BKPM Rakhmat Yulianto (kiri) memberikan keterangan saat ajang WJIS 2025 di Bandung, Jumat (14/11/2025). ANTARA/Ricky Prayoga
Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Achris Sarwani (kanan), Kepala DPMPTSP Jabar Dedi Taufik (tengah), dan Direktur Pengembangan Promosi BKPM Rakhmat Yulianto (kiri) memberikan keterangan saat ajang WJIS 2025 di Bandung, Jumat (14/11/2025). ANTARA/Ricky Prayoga
Bank Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Barat, menyebut Provinsi Jabar menjadi episentrum investasi Indonesia dan memainkan peran krusial sebagai lokomotif investasi yang menopang ekspansi ekonomi nasional dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satunya, lewat gelaran West Java Investment Summit (WJIS) edisi ketujuh ini (2025), Pemerintah Provinsi Jawa Barat menawarkan 104 proyek bernilai total Rp186,29 triliun dan telah mengantongi 14 komitmen kerja sama.
"Investasi di Jawa Barat punya peran sangat signifikan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, termasuk penyediaan lapangan kerja," kata Plh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Achris Sarwani saat ajang WJIS 2025 di Bandung, Jabar, Jumat.
Jawa Barat, kata Achris memainkan peran krusial sebagai kontributor utama perekonomian nasional, yang terbukti dengan predikat sebagai daerah dengan target investasi nasional tertinggi, yakni Rp271 triliun. Jabar juga meraih Anugerah Layanan Investasi dua tahun berturut-turut sebagai provinsi terbaik dalam layanan perizinan terintegrasi.
Dengan rangkaian prestasi tersebut, BI menilai WJIS 2025 akan menjadi tonggak penguatan ketahanan ekonomi Jabar sekaligus perluasan peluang usaha baru bagi pelaku industri. Achris mengungkapkan capaian Jabar membuat pemerintah pusat berencana menaikkan target investasi provinsi itu hingga Rp340 triliun, sebagai bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi menuju 8 persen dalam empat tahun ke depan.
"Jumlah itu tidak kecil, tapi itu untuk mencapai target pertumbuhan Jawa Barat yang diharapkan sudah mendekati 6 persen, sehingga pada 2028 sesuai Astacita Presiden Prabowo, bisa ke 8 persen. Angka-angka ini menjadi patokan kita, salah satunya melalui WJIS," ucapnya.
Achris menegaskan WJIS bukan sekadar forum investasi, melainkan simbol komitmen bersama untuk menempatkan Jawa Barat sebagai pusat investasi hijau dan inklusif di Asia Tenggara.
"Ini posisi yang semakin dicari investor global di tengah transisi ekonomi berkelanjutan," tuturnya.




