Bapanas: Bantuan pangan tembus ke Parmonangan lewat medan ekstrem

Truk pengangkut logistik melewati medan esktrem demi membawa bantuan ke Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Rabu (3/12/2025). ANTARA/HO-Humas Bapanas
Truk pengangkut logistik melewati medan esktrem demi membawa bantuan ke Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Rabu (3/12/2025). ANTARA/HO-Humas Bapanas
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan distribusi bantuan pangan bagi warga terdampak banjir dan longsor di Tapanuli Utara, Sumatera Utara terus dimaksimalkan hingga menembus medan ekstrem sehingga sampai ke wilayah Kecamatan Parmonangan di kabupaten itu.
"Truk pengangkut bantuan yang sempat terperosok di jalur perbukitan akhirnya berhasil dievakuasi dan tiba di Kantor Kecamatan Parmonangan pada Rabu (2/12), setelah menempuh perjalanan penuh hambatan selama lebih dari delapan jam," kata Koordinator Distribusi Bantuan Pangan Bapanas Kabupaten Tapanuli Utara Serena Aritonang dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat.
Dia menyampaikan medan yang dilalui cukup berat berupa jalan berlumpur, tikungan sempit, hingga sejumlah titik jalan rusak parah.
Kondisi itu menjadikan perjalanan dari wilayah Kecamatan Tarutung, Ibu Kota Kabupaten Tapanuli Utara menuju Kecamatan Parmonangan yang normalnya hanya dua jam, harus ditempuh cukup lama.
"Setelah melalui medan itu, ketika truk akhirnya tiba di lokasi, relawan dan warga yang menunggu sejak pagi tak kuasa menahan rasa haru dan lega," ujar Serena.
Tanpa menunda waktu, lanjut Serena, tim gabungan langsung menurunkan muatan dan menyiapkan distribusi lanjutan menuju desa-desa yang masih terisolasi sesuai arahan Bupati Tapanuli Utara Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat.
Dia menuturkan akses menuju kantong-kantong pengungsian diketahui masih sangat terbatas, sebagian hanya berupa jalur setapak berlumpur dan tidak dapat dilalui kendaraan besar. Karena itu, katanya, bantuan akan diteruskan menggunakan kendaraan roda empat kecil dan sepeda motor trail agar mampu menjangkau lereng dan lembah yang terputus aksesnya.
Truk tersebut membawa 7 ton beras yang menjadi kebutuhan mendesak untuk mengoperasikan dapur umum di berbagai titik pengungsian.
“Bantuan 7 ton beras ini kami siapkan khusus untuk menjaga dapur umum tetap menyala bagi warga terdampak,” jelas Serena.
Ia memastikan penyaluran akan mengacu pada data pengungsi terverifikasi dari posko kecamatan.
Ia menegaskan kedatangan bantuan itu merupakan bagian dari dukungan pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog dalam penanganan darurat bencana di Sumatera Utara.
Hingga kini, total bantuan di Sumut yang telah disalurkan mencapai lebih dari 2.200 ton beras, dan masih akan bertambah melalui dukungan bantuan pangan lainnya
Sementara itu, dari jalur berbeda, Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas Indra Wijayanto menempuh perjalanan darat dari Kota Medan melewati Kabupaten Humbang Hasundutan menuju Posko Bencana Sibolga untuk memastikan kecukupan pangan di wilayah terdampak.
“Perjalanan cukup melelahkan, kondisi jalan juga tidak semuanya mulus. Namun pemerintah wajib hadir untuk menjawab kebutuhan pokok warga yang terdampak bencana,” kata Indra.
Ia menuturkan dengan terus mengalirnya bantuan dan kerja sama berbagai pihak, pemerintah berharap masyarakat dapat memperoleh kembali rasa aman dan kesempatan untuk memulihkan kehidupan sehari-hari, sembari percepatan perbaikan akses jalan, fasilitas umum, dan layanan dasar terus dilakukan di wilayah terdampak.




