Bapenda Papua catat realisasi retribusi daerah mencapai 99 persen

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapenda Papua, Subhan (ANTARA/Qadri Pratiwi)
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapenda Papua, Subhan (ANTARA/Qadri Pratiwi)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mencatat realisasi retribusi daerah per 26 Desember 2025 mencapai 99 persen dari target Rp515,4 miliar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapenda Papua Subhan di Jayapura, Jumat (26/12), mengatakan target pendapatan tersebut bersumber dari berbagai sektor penerimaan daerah, meliputi pajak daerah, retribusi, serta PAD lainnya.
"Hingga saat ini realisasi PAD secara umum menunjukkan tren positif. Untuk sektor retribusi daerah, capaian 99 persen," katanya.
Ia mengatakan Pemprov Papua optimistis realisasi retribusi daerah akan melampaui target seperti tahun sebelumnya.
Menurut Subahan, untuk itu pemerintah daerah terus mendorong optimalisasi penerimaan, khususnya untuk menutup potensi kekurangan hingga akhir tahun.
"Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong penerapan sistem pembayaran nontunai, yaitu sistem digitalisasi pembayaran retribusi daerah melalui EDC dan QRIS Bank Papua," ujar dia.
Lebih lanjut ia mengatakan hal itu juga sebagai bagian dari strategi peningkatan transparansi dan akuntabilitas penerimaan daerah.
“Pembayaran nontunai menjadi langkah penting untuk meminimalisir potensi kebocoran serta memastikan seluruh penerimaan daerah tercatat dengan baik,” katanya.
Ia menambahkan selain itu juga optimalisasi aset daerah juga menjadi perhatian serius pemerintah karena hingga kini masih banyak aset milik daerah yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan dinilai memiliki potensi besar sebagai sumber retribusi daerah.
“Kami melihat masih banyak aset daerah yang menganggur dan belum dikelola secara optimal sehingga Bapenda sedang menggenjot agar aset-aset dimaksimalkan dengan begitu dapat berkontribusi terhadap peningkatan PAD,” ujar dia.




