Batang butuh anggaran hingga Rp200 miliar untuk PJU di 11.000 titik
Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengatakan kebutuhan anggaran untuk penerangan jalan umum (PJU) di sekitar 11.000 titik.

Bupati Batang Faiz Kurniawan (Berkaos putih) bersama Wakil Bupati Suyono pada kegiatan penyerapan aspirasi warga di Kecamatan Wonontunggal, Batang, belum lama ini. (ANTARA/Kutnadi).
Bupati Batang Faiz Kurniawan (Berkaos putih) bersama Wakil Bupati Suyono pada kegiatan penyerapan aspirasi warga di Kecamatan Wonontunggal, Batang, belum lama ini. (ANTARA/Kutnadi).
Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengatakan kebutuhan anggaran untuk penerangan jalan umum (PJU) di sekitar 11.000 titik yang rencananya dilakukan pemasangan secara bertahap di daerah tersebut mencapai Rp200 miliar.
"Kami menargetkan pemasangan penerangan jalan umum tuntas pada 2027 karena harus dilakukan bertahap dengan anggaran yang terbatas," kata Bupati Batang Faiz Kurniawan di Batang, Minggu.
Menurut dia, jika seluruh anggaran itu langsung digunakan dalam satu tahun maka perbaikan jalan dan sektor lain seperti kesehatan dan pendidikan tidak bisa berjalan.
Maka, ia mengatakan, kebijakan pembangunan PJU secara bertahap dinilai sebagai upaya pemerintah untuk menjaga keseimbangan fokus antara pembangunan infrastruktur fisik dengan peningkatan kualitas layanan dasar masyarakat, seperti kesehatan dan pendidikan.
Ia menyebutkan kebutuhan anggaran penerangan jalan umum di daerah tersebut memang masih besar karena masih ada sekitar 11 ribu titik.
"Namun, dengan adanya keterbatasan anggaran mengharuskan pemasangan penerangan jalan umum dilakukan secara bertahap hingga 2027. Kalau seluruh anggaran itu langsung digunakan dalam satu tahun maka perbaikan jalan dan sektor lain seperti kesehatan dan pendidikan tidak bisa berjalan," katanya.
Ia mengatakan pemerataan penerangan jalan umum merupakan hal penting karena menyangkut keselamatan warga termasuk yang berada di wilayah Wonotunggal dan bagian atas Gringsing.
Sebagai langkah responsif, ia mengatakan seluruh aspirasi masyarakat akan menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan program dan anggaran pembangunan daerah ke depan.
"Kami mendengar semua aspirasi warga. Pembangunan akan dilakukan bertahap agar semua sektor bisa tersentuh mulai dari jalan, PJU hingga layanan kesehatan," katanya.




