Top
Begin typing your search above and press return to search.

Begini dominasi percakapan di medsos soal pemberian gelar Pahlawan kepada Soeharto

Percakapan tentang rencana pemberian gelar pahlawan nasional untuk mantan Presiden Soeharto menunjukan tren positif pada media sosial dan media online.

Begini dominasi percakapan di medsos soal pemberian gelar Pahlawan kepada Soeharto
X

Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

Percakapan tentang rencana pemberian gelar pahlawan nasional untuk mantan Presiden Soeharto menunjukan tren positif pada media sosial dan media online.

Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, menyatakan hampir setiap platform digital dan media online memperlihatkan kecenderungan positif terhadap wacana ini, kecuali pada platform X (dulu Twitter) yang cenderung negatif.

"Dari hasil pemantauan Drone Emprit, tampak bahwa setiap platform memiliki karakter dan nada emosinya sendiri. Menariknya, hampir semua platform digital dan media online memperlihatkan kecenderungan positif terhadap wacana ini — kecuali X (dulu Twitter)," kata Ismail Fahmi, dalam rilis tertulis Minggu 9 November 2025.

Pada platform Facebook, misalnya, 80 persen percakapan memiliki sentimen positif, dan 20 persen bernada negatif. Dengan 174 pengguna di Indonesia, Facebook masih menjadi ruang utama bagi generasi yang pernah hidup di masa Orde Baru.

"Di platform ini, 80% sentimen positif, menonjolkan Soeharto sebagai tokoh sentral sejarah modern Indonesia, pemimpin yang berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan swasembada pangan," terang Ismail Fahmi.

Kemudian di platform Instagram dengan pengguna 103 juta terdapat 56 persen percakapan positif, dan 29 persen memiliki sentimen negatif. Narasi yang populer menyoroti kontribusi Soeharto dalam pembangunan ekonomi dan infrastruktur, serta dukungan dari berbagai pihak terhadap gelar pahlawan nasional

Hal ini memunculkan interpretasi bahwa anak muda Indonesia mengakui kontribusi pembangunan Soeharto, tetapi juga tetap kritis.

"Generasi muda di Instagram menilai dengan cara berbeda, yakni mereka mengakui kontribusi, tetapi tetap menuntut nilai moral dan keadilan sejarah," sambungnya.

Sementara itu, di platform Youtube terpantau 62 persen memiliki sentimen positif, dan 35 persen sentimen negatif. Sebagian besar isu menampilkan tentang stabilitas ekonomi dan penurunan inflasi pada aplikasi dengan 143 juta pengguna ini.

"Youtube berperan sebagai forum reflektif, tempat publik menimbang ulang sejarah dengan narasi yang lebih panjang dan argumentatif," jelasnya.

Lalu, platform Tiktok dengan pengguna 108 juta pengguna menjadi ruang terdepan dalam percakapan positif yang mencapai 77 persen, tertinggi diantara semua platform, dan sentimen negatifnya hanya 12 persen. Gaya komunikasi emosional di Tiktok menjadikan sejarah sebagai 'cerita yang menyentuh'.

"Narasi yang menonjol adalah Soeharto pemimpin kuat, berjasa, dan tegas. Banyak video bernuansa nostalgia yang mengaitkan masa Soeharto dengan stabilitas harga kebutuhan pokok dan ketenangan hidup rakyat kecil," kata Ismail Fahmi.

Berbeda dengan platform digital lainnya, X (dulu Twitter) justru didominasi sentimen negatif 63 persen, dan 27 persen bernada positif. Narasi yang muncul menyoroti korupsi sistemik, pelanggaran HAM, dan represi kebebasan di era Orde Baru.

"Di sini, perbincangan tentang Soeharto bukan sekadar nostalgia, tetapi juga evaluasi terhadap warisan kekuasaan," tutur nya

Tak hanya media sosial, portal media online juga menunjukkan tren positif. Pantauan Drone Emprit menunjukkan 64 persen sentimen positif, dan 29 persen pemberitaan negatif.

Isu yang paling sering muncul adalah pembangunan ekonomi rakyat, stabilitas nasional selama 32 tahun, dan ketahanan pangan. Meski begitu, juga muncul isu terkait sisi gelap Orde Baru.

"Media online terlihat mencoba menyeimbangkan dua sisi sejarah Soeharto: pencapaian ekonomi di satu sisi, dan catatan pelanggaran di sisi lain," pungkas Ismail Fahmi.

Perlu diketahui, analisa tren percakapan itu berdasarkan pantauan Drone Emprit pada 20 Oktober sampai 7 November 2025.

Sumber : Elshinta.Com

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire