BPBD Sleman gelar apel siaga, antisipasi dampak ciaca ekstrim

Foto: Izan Raharjo/Radio Elshinta
Foto: Izan Raharjo/Radio Elshinta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menggelar Apel Siaga Cuaca Ekstrem. Apel siaga yang digelar di Posko Utama Pakem ini sebagai bentuk kesiapsiagaan bersama dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada musim hujan, Selasa (16/12).
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman yang sekaligus bertindak sebagai pembina apel, Susmiarto mendorong seluruh unsur terkait untuk mengaktifkan posko terpadu, menyinkronkan data kawasan rawan bencana, serta memastikan ketersediaan logistik dan peralatan evakuasi.
“Momentum apel siaga ini menjadi penegasan bahwa keselamatan masyarakat sangat bergantung pada kesiapsiagaan dan koordinasi yang kuat. Seluruh unsur harus memahami peran masing-masing dan siap bergerak cepat,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kesiapsiagaan merupakan kunci utama dalam upaya penanggulangan bencana. Menurutnya, penanganan cuaca ekstrem tidak dapat dilakukan secara persial, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang solid dan terintegrasi.
Usai pelaksanaan apel, kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan dan demonstrasi peralatan operasional penanggulangan bencana yang dimiliki BPBD Kabupaten Sleman.
Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana dalam mendukung respons cepat saat terjadi bencana, sekaligus memperkuat pemahaman lintas sektor terhadap dukungan peralatan yang tersedia di lapangan.
Sementara itu, Ketua Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Haris Martapa mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan, seperti membersihkan saluran air serta memangkas pohon yang beresiko guna mengurangi potensi terjadinya bencana akibat dampak cuaca ekstrem.
“Simulasi berkala terus kita adakan, dan pelatihan relawan juga selalu diperbarui. Yang paling penting adalah peran serta masyarakat, karena kita menghadapi cuaca ekstrem ya,” jelasnya, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo.
Apel siaga ini diikuti oleh berbagai unsur lintas sektor antara lain jajaran perangkat daerah, unsur TNI dan Polri, Basarnas, Instansi vertikal, BUMN/BUMD, relawan kebencanaan, serta pemerintah kapanewon dan kalurahan di wilayah rawan bencana.
Melalui Apel Siaga Cuaca Ekstrem ini diharapkan sinergi antara pemerintah, instansi terkait, relawan, dan masyarakat semakin kuat dalam menghadapi potensi bencana, sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.




