Top
Begin typing your search above and press return to search.

BPS Jateng: Literasi statistik jadi kunci pemberitaan akurat dan berimbang

BPS Jateng: Literasi statistik jadi kunci pemberitaan akurat dan berimbang
X

Media Gathering: Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 dan Peningkatan Literasi Statistik untuk Jurnalis, oleh BPS Jateng, di Semarang, Kamis (30/10/2025) 

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah menegaskan pentingnya kolaborasi dengan insan pers untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap data dan informasi statistik. Melalui kegiatan Media Gathering: Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 dan Peningkatan Literasi Statistik untuk Jurnalis, di Semarang, Kamis (30/10/2025), BPS mendorong agar para wartawan mampu menyampaikan bukan hanya angka, tetapi juga makna di balik data yang disajikan.

Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Tengah, Wisnu Nudiyanto, menjelaskan bahwa data dan informasi memiliki fungsi berbeda namun saling melengkapi dalam pembentukan berita yang berkualitas. Menurutnya, berita tidak sekadar menyajikan angka, tetapi harus mampu menggambarkan peristiwa dan kondisi terkini yang relevan dengan masyarakat.

“Namanya data mungkin bicara tentang angka, sedangkan informasi memiliki makna. Tapi berita tergantung bagaimana jurnalis merangkai kata menjadi peristiwa yang menggambarkan kondisi saat itu,” ujar Wisnu.

Ia menambahkan, jurnalis memiliki peran penting dalam menerjemahkan data statistik agar lebih mudah dipahami publik. Dengan kemampuan literasi statistik yang baik, media dapat menjadi jembatan antara data BPS dan masyarakat luas.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Provinsi Jawa Tengah, Ir. Endang Tri Wahyuningsih, M.M., menyampaikan apresiasi kepada para jurnalis yang selama ini menjadi mitra penting BPS dalam menyebarluaskan hasil sensus dan survei. Ia berharap pemberitaan terkait sensus ekonomi dapat disampaikan secara menarik dan positif agar menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Endang menegaskan, BPS terbuka bekerja sama dengan media dalam pemanfaatan data yang kini dapat diakses melalui berbagai platform digital. Ia mengingatkan agar setiap berita tetap berbasis data dan disajikan secara berimbang. “Judul boleh menarik, tapi isi berita harus tetap berbasis data. Jangan melihat dari satu sisi saja,” tegasnya.

Dalam penjelasannya, Endang juga mengingatkan bahwa BPS tidak membuat prediksi atau rekomendasi kebijakan, melainkan menyajikan potret kondisi yang ada berdasarkan hasil pengumpulan data dari berbagai instansi terkait. “BPS tidak melakukan prediksi, tidak juga memberikan rekomendasi. Kami menyampaikan potret yang ada. Dari data itulah nanti instansi terkait yang akan mengimplementasikan programnya,” jelasnya.

Penulis: Akbar Bagus Prasongko/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire