Bupati Langkat instruksikan Kadis PUTR tindaklanjuti keluhan warga
Bupati Langkat, Syah Afandin, bergerak cepat menanggapi keluhan masyarakat terkait kondisi jembatan penghubung Desa Kuta Gajah, Ujung Bandar, dan Batu Jonjong, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang kini kondisinya sangat memprihatinkan.

Sumber foto: M Salim/elshinta.com.
Sumber foto: M Salim/elshinta.com.
Bupati Langkat, Syah Afandin, bergerak cepat menanggapi keluhan masyarakat terkait kondisi jembatan penghubung Desa Kuta Gajah, Ujung Bandar, dan Batu Jonjong, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (9/9), Bupati Syah Afandin langsung menginstruksikan Camat Bahorok dan Kadis PUTR untuk turun ke lapangan merespons keluhan warga dan memastikan akses jembatan tetap dapat digunakan.
“Saya minta camat segera menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Jembatan ini sangat vital bagi aktivitas warga, pelajar, dan pedagang," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Kamis (11/9).
Masih Bupati, pemerintah daerah hadir memberi solusi cepat sekaligus menyiapkan pembangunan permanen. Pembangunan jembatan ini sudah menjadi atensi kita bersama dan sudah masuk dalam perencanaan RAPBD 2026.
Jembatan ini bukan hanya penghubung antar desa, tetapi juga menjadi akses penting antara Kecamatan Bahorok dan Kecamatan Kutambaru. Keberadaannya sangat menentukan kelancaran aktivitas ekonomi, pendidikan, maupun mobilitas warga di kedua kecamatan tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Desa Ujung Bandar bersama masyarakat melakukan perbaikan darurat secara swadaya. Gotong royong dilakukan dengan mengganti lantai kayu lapuk agar jembatan tetap bisa dilalui sementara waktu. Namun, kondisi jembatan tetap tidak memenuhi standar keamanan.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Langkat, Khairul Azmi, menegaskan bahwa pihaknya menindaklanjuti arahan bupati dengan langkah teknis yang sudah dipersiapkan. “Atas instruksi Bupati, pembangunan jembatan penghubung Bahorok–Kutambaru ini sudah menjadi prioritas dan telah masuk dalam perencanaan RAPBD 2026. Kami menargetkan perencanaan desain diselesaikan lebih awal agar proses pelaksanaan dapat segera dimulai sesuai tahapan," kata Azmi.
Khairul Azmi melanjutkan, ini komitmen pemerintah untuk menghadirkan infrastruktur yang lebih aman dan berkelanjutan. Dengan adanya instruksi cepat dari bupati serta dukungan penuh dari Dinas PUTR, masyarakat di Bahorok maupun Kutambaru diharapkan tidak lagi bergantung pada jembatan gantung lama yang rawan membahayakan. Pembangunan ini juga akan memperlancar mobilitas warga sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi pedesaan.