COP30, Paviliun Indonesia ruang kolaborasi atasi perubahan iklim

Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup Ary Sudijanto menyampaikan pandangan Indonesia dalam acara penutupan COP30 di Belém, Brasil, Sabtu (22/11) waktu setempat. ANTARA/Anita Permata Dewi
Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup Ary Sudijanto menyampaikan pandangan Indonesia dalam acara penutupan COP30 di Belém, Brasil, Sabtu (22/11) waktu setempat. ANTARA/Anita Permata Dewi
Pemerintah Indonesia memandang bahwa Paviliun Indonesia bukan hanya ruang bertukar pandangan, tetapi ruang lahirnya kolaborasi nyata dalam mengatasi perubahan iklim.
"Paviliun Indonesia adalah ruang harapan. Tahun ini kita membuktikan bahwa Indonesia membawa gagasan, solusi, dan aksi. Kita hadir bukan hanya untuk didengar, tetapi untuk memimpin," kata Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup Ary Sudijanto di Belém, Brasil, Sabtu (22/11) waktu setempat.
Paviliun Indonesia menjadi pusat perhatian berkat forum Carbon Connection for Climate Action, yang menghubungkan pemilik proyek karbon dalam negeri dengan calon pembeli dan investor internasional. Forum ini menghasilkan ekspresi minat sejumlah 2.754.680 ton CO₂e yang berasal dari 44 proyek oleh 28 proponen pada sektor energi, kehutanan dan penggunaan lahan, serta pengelolaan sampah.
Menurut dia, capaian ini mencerminkan kepercayaan dunia terhadap integritas pasar karbon Indonesia dan mempertegas kesiapan Indonesia bergerak dari negosiasi menuju implementasi nyata aksi iklim. Paviliun Indonesia juga tercatat dikunjungi lebih dari 5.000 pengunjung, lebih dari 50 sesi diskusi interaksi kebijakan, 60 pembicara, serta kerja sama dengan lebih dari 100 mitra.
Selain itu, lebih dari 20 pertemuan bilateral berhasil memperkuat kolaborasi pembangunan dan dialog iklim antara Indonesia dan komunitas internasional.
"Selain diplomasi kebijakan, Paviliun Indonesia memperkenalkan kekayaan budaya nusantara lewat tarian, musik, busana tradisional, dan kuliner sebagai instrumen diplomasi yang semakin memperkuat kedekatan Indonesia dengan masyarakat global," kata Ary Sudijanto.
Paviliun Indonesia dibuka pada Konferensi Perubahan Iklim ke-30 Perserikatan Bangsa-bangsa (COP30) sejak 10 November hingga 21 November 2025 di Belèm, Brasil. Penutupan COP30 baru dilakukan pada Sabtu (22/11) waktu setempat, imbas terjadinya insiden kebakaran di zona biru pada Kamis (20/11) yang membuat sejumlah agenda negosiasi tertunda.




