Dharma Jaya bidik bisnis produk olahan daging sapi

Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman. ANTARA/HO-Dharma Jaya.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman. ANTARA/HO-Dharma Jaya.
Perumda Dharma Jaya membidik bisnis produk olahan daging sapi sebagai tahap awal diversifikasi produk turunan daging sapi sekaligus meningkatkan profitabilitas.
"Insya Allah, sebentar lagi kami akan membuat produk-produk turunan, seperti bakso dan sosis," kata Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Selain dua produk tersebut, dia mengatakan perusahaan juga melakukan kajian terhadap potensi produk lainnya, seperti nugget daging sapi. Namun, berdasarkan riset internal, preferensi konsumen, terutama anak-anak lebih condong pada nugget ayam.
Meski begitu, sambung dia, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan varian produk olahan lain yang memiliki daya tarik tinggi di pasar.
Dia pun berharap upaya pengembangan produk olahan itu tidak hanya mendorong peningkatan kinerja pendapatan perusahaan, tetapi juga mendukung ketahanan pangan serta memberikan lebih banyak pilihan harga yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat Jakarta.
Selain produk olahan daging, perusahaan juga menargetkan kapasitas penggemukan sapi yang pada tahun sebelumnya sebanyak 5.000 sapi menjadi 10.000 sapi. Penggemukan sapi itu menjadi bagian dari strategi untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung program pemerintah pusat yang menargetkan populasi satu juta sapi nasional.
Dia menyampaikan selain memperbesar skala usaha, perusahaan juga berkomitmen memastikan rantai pasok daging tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat Jakarta.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati menuturkan pengembangan produk olahan daging dan ekspansi usaha penggemukan sapi merupakan bentuk nyata dari hilirisasi pangan yang sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Upaya ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan daerah, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan dalam berinovasi dan beradaptasi terhadap kebutuhan pasar yang dinamis," tutur Eli.
Dia menilai strategi hilirisasi tersebut mampu memberikan dampak ganda, baik secara ekonomi maupun sosial. Selain membuka peluang peningkatan pendapatan perusahaan, langkah tersebut juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan memperluas rantai nilai industri pangan di Jakarta.
Lebih lanjut, dia berharap agar Dharma Jaya terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku UMKM dan sektor swasta, sehingga transformasi bisnis dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.