Top
Begin typing your search above and press return to search.

Direktur Pesantren Kemenag: Evaluasi audit dilakukan pascatragedi Ponpes Al Khoziny

Direktur Pesantren Kemenag: Evaluasi audit dilakukan pascatragedi Ponpes Al Khoziny
X

Direktur Pesantren Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama, Basnang Said 

Kementerian Agama RI memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap bangunan Pondok Pesantren di seluruh Indonesia, menyusul insiden ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, 29 September 2025. Hal itu disampaikan Direktur Pesantren Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama, Basnang Said, dalam Elshinta News and Talk edisi pagi, Minggu (5/10/2025).

“Kementerian Agama sangat berduka atas wafatnya anak-anak terbaik bangsa dalam peristiwa ini. Ini menjadi pembelajaran penting agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujar Basnang kepada News Anchor Suwiryo.

Basnang menjelaskan, selama ini pendirian Pondok Pesantren dilakukan berdasarkan “rukun pesantren” adanya kiai, santri, kitab kuning, masjid atau musala, serta asrama. Namun ke depan, Kemenag akan menambahkan persyaratan kekuatan dan kelayakan bangunan sebagai bagian dari proses pendirian Pesantren baru.

“Setiap Pesantren yang akan didirikan nanti harus melampirkan kondisi dan kekuatan bangunan. Kemenag akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar ada pendampingan teknis dalam pembangunan,” jelasnya.

Menurutnya, selama ini pembangunan fasilitas Pesantren banyak dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dan para kiai karena keterbatasan anggaran negara untuk sarana ibadah dan pendidikan keagamaan. Meski demikian, negara tetap harus hadir memberikan dukungan dan memastikan keamanan sarana belajar para santri.

“Negara harus hadir dan berjibaku agar peristiwa tragis seperti ini tidak terulang. Kemenag akan mempercepat komunikasi dengan Kementerian PUPR untuk langkah konkret di lapangan,” tegas Basnang.

Selain Pesantren baru, Kemenag juga berencana melakukan audit terhadap bangunan Ponpes yang sudah lama berdiri. Tujuannya demi memastikan kekokohan struktur dan keselamatan penghuni. “Jangan sampai bangunan terlihat kokoh di luar, tetapi sebenarnya rapuh di dalam. Kami akan evaluasi semua, termasuk pesantren yang sudah berdiri puluhan tahun,” kata Basnang.

Terkait video viral yang memperlihatkan para santri membantu proses pengecoran bangunan, di sebuah Ponpes di wilayah Jawa Timur lainnya, Basnang menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari tradisi “roan” atau gotong royong di lingkungan Pesantren, bukan bentuk eksploitasi. “Itu bukan pekerjaan paksa. Itu pembelajaran karakter agar santri belajar empati, kerja sama, dan tanggung jawab. Mereka selalu didampingi guru dan tenaga ahli,” ujarnya.

Menutup wawancara, Basnang menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengasuh Pesantren yang telah berperan besar mencerdaskan kehidupan bangsa, seraya mengimbau agar pembangunan fasilitas pesantren ke depan selalu melibatkan koordinasi dengan Kemenag dan instansi teknis terkait. “Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas negara. Maka ketika masyarakat ikut ambil bagian, negara wajib hadir untuk mendukungnya,” kata Basnang.

Penulis: Dedy Ramadhany/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire