Disnakertrans-PKK Jayapura latih pemuda masuk pasar kerja
Disnakertrans bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, berkolaborasi mengurangi angka pengangguran terbuka

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jayapura bersama TP PKK melakukan penandatangan kerja sama dengan perusahaan di daerah setempat untuk membuka pasar kerja bagi orang asli Papua asal Kabupaten Jayapura, Papua. ANTARA/Agustina Estevani Janggo.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jayapura bersama TP PKK melakukan penandatangan kerja sama dengan perusahaan di daerah setempat untuk membuka pasar kerja bagi orang asli Papua asal Kabupaten Jayapura, Papua. ANTARA/Agustina Estevani Janggo.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, berkolaborasi mengurangi angka pengangguran terbuka dengan memberikan pelatihan bagi pemuda guna memasuki pasar kerja.
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jayapura Edward Sihotang di Sentani, Papua, Sabtu, mengatakan pihaknya menggandeng pelatih dan motivator untuk melatih pemuda dan pemudi orang asli Papua di daerahnya.
"Para pelatih melatih anak-anak kita untuk bisa siap memasuki pasar kerja , dengan praktik membuat lamaran kerja, serta dapat mempromosikan diri pada sesi wawancara masuk sebuah perusahaan," katanya.
Menurut Edward, hal ini salah satu kolaborasi baru pertama dilakukan di Kabupaten Jayapura dalam rangka mengurangi angka pengangguran terbuka yang kini di angka 6,93 persen.
"Setelah dari pelatihan, anak-anak kita ini akan diberi ruang oleh perusahaan-perusahaan yang ada di daerah ini untuk masuk pada pasar kerja yang kami gelar hari ini, dengan demikian, maka mereka mendapat peluang kerja terbuka," ujarnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Jayapura Dewi S Wonda menjelaskan pasar kerja pada Sabtu ini menjadi momentum penting karena seluruh perusahaan yang telah menandatangani komitmen diwajibkan membuka lowongan bagi pencari kerja, khususnya orang asli Papua.
"Kami berharap komitmen ini harus tetap dijaga agar konsisten, untuk memberikan peluang bagi orang asli Papua khususnya Kabupaten Jayapura berkarya di daerahnya," katanya.
Dia menambahkan pihaknya mendorong pemerintah daerah memberikan pelatihan lanjutan agar tenaga kerja lokal dapat meningkatkan keterampilan dan memenuhi standar industri, agar mereka mampu bertahan dan berkembang di tempat kerja.
"Anak-anak kita harus memanfaatkan peluang ini dengan baik dan menunjukkan tanggung jawab penuh ketika mereka sudah diterima bekerja," ujarnya.




