Dispar Papua kembangkan ekowisata tingkatkan kunjungan wistawan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua mengembangkan ekowisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan baik dalam negeri dan luar negeri sehingga berdampak pada perekonomian daerah. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua Yimin Weya di Jayapura, Kamis (4/9), mengatakan Bumi Cenderawasih memiliki potensi besar dalam sektor ekowisata karena kekayaan alam, keanekaragaman hayati, serta budaya lokal yang masih terjaga.
"Untuk itu potensi ini, yang sedang dikembangkan karena ini juga memiliki dampak berkelanjutan sehingga diyakini mampu menjadi daya tarik utama bagi wisatawan mancanegara maupun lokal," katanya.
Ekowisata merupakan kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan yang mengutamakan aspek konservasi lingkungan, pemberdayaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat setempat serta pendidikan dan pembelajaran.
Menurut Yimin, meski tahun ini alokasi anggaran untuk sektor pariwisata menurun signifikan dari Rp50 miliar menjadi Rp5 miliar tetapi pihaknya tetap fokus memperkuat ekowisata prioritas serta memberikan pelatihan dan bantuan kepada UMKM yang sudah berjalan.
Sementara itu Kepala BPS Papua Adriana Helena Caronlina mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Papua melalui pintu keimigrasian di Kota Jayapura pada Juli 2025 sebanyak 11.553 kunjungan atau mengalami kenaikan sebesar 9,31 persen dibanding bulan sebelumnya 10.569 kunjungan.
"Selama itu di mana terdapat 133 kunjungan dari kawasan Asia, enam kunjungan dari kawasan Amerika, empat kunjungan dari kawasan Eropa dan 11.410 kunjungan dari kawasan Oceania," katanya.
Sedangkan wisatawan lokal dari Januari-Juli 2025, katanya, perjalanan di Papua mencapai 1.590.726 di mana jumlah ini naik 126,77 persen dibandingkan pada Januari-Juli 2024.
"Sepanjang periode tersebut, jumlah perjalanan Wisnus tertinggi terjadi pada Juli 2025 yang mencapai 268.807 perjalanan. Kota Jayapura tercatat sebagai kota dengan jumlah perjalanan wisnus tertinggi di Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan daerah tujuan utama perjalanan wisatawan lokal adalah Kota Jayapura sebesar 39,98 persen, Kabupaten Jayapura sebesar 27,15 persen, Kabupaten Biak Numfor sebesar 10,51 persen, Kabupaten Keerom sebesar 10,19 persen.
"Kemudian Kabupaten Kepulauan Yapen sebesar 3,84 persen, Kabupaten Sarmi sebesar 2,95 persen, Kabupaten Supiori sebesar 2,91 persen, Kabupaten Waropen sebesar 1,81 persen dan Kabupaten Mamberamo Raya sebesar 0,65 persen," katanya.