Top
Begin typing your search above and press return to search.

Ekonom Global Shan Saeed nilai fondasi makro Indonesia semakin solid, pasar dan IMF beri validasi positif

Ekonom Global Shan Saeed nilai fondasi makro Indonesia semakin solid, pasar dan IMF beri validasi positif
X

Ekonom global Shan Saeed

Ekonom global Shan Saeed, Global Chief Economist Juwai IQI yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia, menilai fondasi makroekonomi Indonesia semakin kuat dan berada pada lintasan pertumbuhan yang stabil. Penilaiannya sejalan dengan hasil IMF Article IV Consultation 2025, yang menempatkan Indonesia sebagai salah satu ekonomi paling resilien di tengah tekanan global.

Saeed yang dikenal sebagai ekonom dengan pengalaman 25 tahun di pasar keuangan internasional menyampaikan pandangannya dalam wawancara eksklusif dengan Elshinta. Ia menyatakan bahwa Indonesia memiliki prospek pertumbuhan yang solid dalam dua tahun ke depan.

Menurutnya, proyeksi pertumbuhan sebesar 5–5,8% pada 2025 dan 5–6% pada 2026 menunjukkan bahwa stabilitas makro Indonesia tidak hanya terjaga, tetapi terus menguat.

“Pertumbuhan 5–5,8% pada 2025 dan 5–6% pada 2026 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi dan kerangka kebijakan yang konsisten. Pasar tidak hanya merespons, tetapi memvalidasi strategi makro Indonesia,” ujar ulusan Booth School of Business, University of Chicago

kepada Elshinta.

Ia menilai bauran kebijakan fiskal dan moneter Indonesia sebagai bentuk “precision engineering”, yaitu rekayasa kebijakan yang dirancang secara presisi untuk menjaga stabilitas sambil meningkatkan daya tarik investasi.

Saeed menyebut sejumlah indikator utama yang memperlihatkan ketahanan struktural Indonesia, seperti inflasi stabil di sekitar 2,8%, cadangan devisa yang kuat, serta nilai tukar yang relatif terjaga. Kebijakan pelonggaran terukur oleh Bank Indonesia dinilai turut memperkuat stabilitas eksternal.

Regulator seperti OJK dan BKPM, menurutnya, juga memainkan peran penting melalui percepatan perizinan dan pendalaman arus investasi pada sektor-sektor strategis seperti hilirisasi minerba, kendaraan listrik (EV), digital finance, dan transisi energi.

“Indonesia sedang membangun struktur ekonomi yang secara fundamental investable. Stabilitas adalah mata uang strategis Indonesia menuju visi jangka panjang 2045,” tegasnya.

Saeed menambahkan bahwa konsistensi antara penilaian IMF dan respons positif pasar, misalnya pergerakan IHSG di kisaran 8.100–8.300, serta arus modal asing yang tetap solid merupakan validasi kuat terhadap arah kebijakan Pemerintah.

Dengan fondasi makro yang terus menguat, Saeed melihat Indonesia berada pada posisi strategis untuk menarik investasi berkualitas dan memasuki fase transformasi ekonomi berikutnya berbasis industrialisasi hilir, infrastruktur, tenaga kerja produktif, dan digitalisasi.

Penulis: Haryo Ristamaji, Pemimpin Redaksi Radio Elshinta

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire