Elshinta Palembang bahas Hari Radio Nasional, angkat tema “Radio Dekat, Hangat, dan Akrab”
Elshinta Palembang bahas Hari Radio Nasional, angkat tema “Radio Dekat, Hangat, dan Akrab”

Sumber foto: Arik/elshinta.com.
Sumber foto: Arik/elshinta.com.
Elshinta Palembang melalui program Apo Kabar Palembang memperingati Hari Radio Nasional dengan mengusung tema “Radio Dekat, Hangat, dan Akrab”. Program yang dipandu oleh host Ariek Kristo ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai kalangan untuk membahas eksistensi radio di tengah gempuran media digital.
Ketua KPID Sumsel, Herfriady, dalam siaran langsung Instagram Elshinta Palembang menegaskan pentingnya peningkatan kualitas konten radio sesuai tuntutan zaman. Ia mencontohkan fenomena podcast yang sebenarnya berakar dari radio. Menurutnya, media baru kini cenderung menyajikan konten singkat seperti video pendek, sehingga menjadi evaluasi bagi radio untuk tetap menjaga daya tariknya tanpa meninggalkan prinsip utama serta menyampaikan berita berdasarkan fakta.
“Jangan terlena dengan media baru, radio harus tetap mengutamakan kebenaran informasi,” ujarnya.
Pengamat media Universitas Sriwijaya, Ibu Nurly, turut memberikan pandangan melalui sambungan telepon. Ia menilai radio sebagai media lama yang masih mampu bertahan di era digital karena memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat.
“Radio berbeda dengan media lain, ia tetap hangat dan selalu dekat dengan pendengar,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Arik, Jumat (12/8).
Sementara itu, Pak Edi menyoroti keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di daerah sebagai salah satu kendala dalam pengembangan radio. Hal ini menurutnya berdampak pada kurangnya pemanfaatan media baru secara maksimal oleh lembaga penyiaran di daerah.
Menutup diskusi, Ibu Nurly kembali menekankan bahwa radio adalah media yang kaya dan berintegritas. Ia menyebut, perkembangan radio ke arah digital merupakan peluang besar, namun tantangan SDM tetap menjadi pekerjaan rumah.
"Jika mahasiswa ditanya, banyak yang tertarik menjadi penyiar. Ini tanda positif bahwa radio masih punya daya tarik sebagai media masa depan,” pungkasnya.