GKR Hemas luncurkan buku tentang penguatan DPD RI dan otomomi daerah
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas meluncurkan buku yang menekankan pentingnya penguatan DPD RI sebagai lembaga representasi daerah yang berperan strategis dalam mewujudkan pembangunan berkeadilan menuju Indonesia Emas 2045.

Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.
Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas meluncurkan buku yang menekankan pentingnya penguatan DPD RI sebagai lembaga representasi daerah yang berperan strategis dalam mewujudkan pembangunan berkeadilan menuju Indonesia Emas 2045. Peluncuran buku yang berjudul “GKR Hemas Menguatkan Kewenangan DPD RI: Mewujudkan Otonomi Daerah Menuju Indonesia Emas 2045," tersebut digelar di Convention Hall Lantai 1 Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (30/10).
Dalam bukunya, GKR Hemas menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) sekaligus mendorong penguatan otonomi daerah. Buku tersebut merekam perjalanan panjang dan refleksi GKR Hemas sebagai Wakil Ketua DPD RI Bidang Otonomi Daerah, Politik, dan Hukum dalam memperjuangkan keadilan serta keseimbangan antara pemerintah pusat dan daerah.
GKR Hemas menyampaikan bahwa buku tersebut bukan sekadar autobiografi, melainkan kumpulan pemikiran, pengalaman, dan refleksi perjuangan DPD RI dalam mengawal kepentingan daerah di tingkat nasional. “Buku ini adalah dokumentasi perjalanan dan semangat perjuangan menjaga marwah representasi daerah. Saya berharap buku ini menjadi inspirasi bagi semua pihak yang peduli terhadap masa depan otonomi daerah dan keadilan pembangunan,” ujarnya.
Istri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X tersebut menegaskan bahwa perjuangan memperkuat DPD RI membutuhkan konsistensi, keteguhan, dan komitmen kolektif agar lembaga tersebut benar-benar menjadi penyeimbang dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Menurutnya, otonomi daerah bukan sekadar pembagian kewenangan administratif, tetapi juga wujud kedaulatan rakyat di tingkat lokal.
“Peluncuran buku di DIY memiliki makna simbolis karena keistimewaan DIY mencerminkan kearifan lokal dan keteladanan dalam membangun bangsa. Kearifan lokal adalah fondasi kuat untuk membangun Indonesia yang berkeadilan dan berkelanjutan,” tutur GKR Hemas seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Kamis (30/10).
Peluncuran buku dihadiri Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK DIY GKBRAA Paku Alam, Asisten Sekda DIY Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Aria Nugrahadi, serta Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan. Turut hadir pula unsur Forkopimda DIY, akademisi, tokoh masyarakat, budayawan, serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
Dalam kegiatan peluncuran buku ini dirangkai dengan talkshow bertema penguatan peran DPD RI dan masa depan otonomi daerah. Talkshow menghadirkan narasumber Editor Buku Ajiep Padindang, Ahli Hukum Tata Negara Andi Irmanputra Sidin, Rektor UIN Sunan Kalijaga Noorhaidi Hasan, dan Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty.




