Gus Ipul apresiasi Magelang kerahkan ribuan ASN mutakhirkan data Kemiskinan Nasional

Gus Ipul di Ruang Rapat Menteri, Gedung Kemensos, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
Gus Ipul di Ruang Rapat Menteri, Gedung Kemensos, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan apresiasi kepada Bupati Magelang, Grengseng Pamuji lantaran pelaksanaan program Verifikasi Data Kemiskinan (VDK) yang melibatkan 8.277 Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kegiatan pendataan. Langkah ini dinilai sebagai upaya strategis dan inovatif dalam pemutakhiran Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Keren (program VDK-nya), ini saya buat contoh ke mana-mana. ASN-nya sudah turun semua (untuk pendataan),” kata Gus Ipul di Ruang Rapat Menteri, Gedung Kemensos, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
Menurut Gus Ipul, pelibatan ASN tidak hanya memastikan keakuratan data, tetapi juga menumbuhkan kepekaan sosial di kalangan pegawai. Ia menilai, model pendataan seperti yang dilakukan di Magelang patut diadopsi daerah lain.
“Magelang saya jadikan model. Kami juga akan panggil semua daerah ini dan dinas sosialnya untuk tiru dan paparkan model seperti Magelang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menekankan pentingnya pendataan mendalam terhadap keluarga siswa Sekolah Rakyat, agar hasilnya dapat menjadi dasar dalam pemberdayaan dan pelayanan sosial yang lebih menyeluruh.
“Saya minta tolong didalami profil dari Keluarga Penerima Manfaat siswa Sekolah Rakyat. Itu khusus didetilkan orang tua (siswa) Sekolah Rakyat, (misal) seperti apa buruh taninya,” ujar Gus Ipul.
Program VDK di Kabupaten Magelang menargetkan 87.791 keluarga miskin (desil 1 dan 2) yang tercatat dalam DTSEN per 31 Juli 2025. Pendataan berlangsung selama Agustus 2025 dengan melibatkan ASN dari 21 kecamatan dan 372 desa, yang bertugas mengumpulkan 36 data pokok sosial-ekonomi serta 12 pertanyaan tambahan.
Bupati Magelang Grengseng Pamuji menyebut, seluruh ASN mendapat mandat resmi untuk turun langsung ke lapangan.
“Seluruh guru sampai dengan sekretaris daerah saya beri surat tugas turun (pendataan). Satu orang (melakukan pendataan) 10–15 rumah,” ungkap Grengseng.
Ia menambahkan, pendataan dilakukan selaras dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan kesesuaian data dengan DTSEN serta menghindari duplikasi. “Jadi tidak ada nanti teman saya miskin, di sana tidak miskin. Nanti tiap tiga bulan sekali, izin kami dari Pemda akan minta data (DTSEN), untuk memadankan,” ujarnya.
Menutup pertemuan, Gus Ipul kembali menegaskan pentingnya sinergi lintas instansi dalam menjaga validitas data sosial-ekonomi. “Ini contoh yang baik kerjasama BPS daerah, (Pemda) Kabupaten Magelang, Kementerian Sosial dan BPS bekerja bersama untuk validasi, verifikasi data. Keren itu, buat contoh untuk daerah lain,” tutur Gus Ipul.
Pertemuan tersebut turut dihadiri Plt. Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Kemensos Joko Widiarto, Kepala Bappeda Litbangda Kabupaten Magelang Taufik Hidayat, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magelang Bela Pinarsi, serta jajaran BPS Kabupaten Magelang.
Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter