Indonesia-Timor Leste berencana perbarui perjanjian lintas batas

Menteri Perdagangan RI Budi Santoso (kanan) dan Wakil Perdana Menteri Timor Leste Fransisco Kalbuadi Lay dalam pertemuan di sela-sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia ke-40, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (16/10/2025). ANTARA/HO-Kemendag
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso (kanan) dan Wakil Perdana Menteri Timor Leste Fransisco Kalbuadi Lay dalam pertemuan di sela-sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia ke-40, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (16/10/2025). ANTARA/HO-Kemendag
Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso menyebut Pemerintah Indonesia dan Timor Leste berencana untuk mereview dan memperbarui Perjanjian Traditional Border Crossings and Regulated Markets yang sudah berjalan 21 tahun.
"Rencana penyesuaian ini akan difasilitasi dalam kerangka perjanjian perdagangan bilateral yang saat ini tengah dalam proses pembahasan," ujar Budi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Perjanjian ini secara spesifik mengatur perdagangan di perbatasan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat di kawasan perbatasan di luar kegiatan ekspor dan impor. Menurut Budi, salah satu aspek penting dalam memperlancar arus perdagangan adalah penyelarasan ketentuan pada pos lintas batas.
Indonesia berkomitmen dalam mendorong penguatan perdagangan lintas batas. Upaya ini ditempuh melalui pembangunan kapasitas dan integrasi ekonomi kawasan.
"Kami dapati sekitar 70 persen produk yang beredar di pasar Timor Leste berasal dari Indonesia. Kelancaran distribusi menjadi kunci menjaga keterjangkauan harga produk-produk Indonesia bagi masyarakat Timor Leste," katanya pula.
Wakil Perdana Menteri Timor Leste Fransisco menyambut baik dukungan dan komitmen Indonesia dalam mendorong penguatan perdagangan lintas batas. Sebagai tindak lanjut, Timor Leste berencana mengirimkan sumber daya manusianya ke Indonesia untuk mengikuti pelatihan di bidang pengawasan produk makanan dan obat-obatan.
"Kami mengharapkan kunjungan dalam waktu dekat, baik untuk menandatangani perjanjian dagang maupun menjalankan misi dagang bersama," ujar Fransisco.
Pada Januari-Agustus 2025, total perdagangan kedua negara mencapai 272,72 juta dolar Amerika Serikat (AS), naik 10,57 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 246,65 juta dolar AS.
Sementara itu, ekspor Indonesia ke Timor Leste tercatat sebesar 268,11 juta dolar AS dan impor Indonesia dari Timor Leste 4,61 juta dolar AS. Dengan demikian, Indonesia membukukan surplus 263,50 juta dolar AS terhadap Timor Leste.
Pada 2024, Timor Leste menempati posisi pasar ekspor terbesar ke-42 dan sumber impor terbesar ke-126 bagi Indonesia dengan total perdagangan mencapai 391,36 juta dolar AS.
Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia ke Timor Leste tercatat sebesar 386,50 juta dolar AS dan impor Indonesia dari Timor Leste sebesar 4,86 juta dolar AS. Dengan demikian, Indonesia berhasil mencatatkan surplus sebesar 381,64 juta dolar AS terhadap Timor Leste.
Pada 2024, ekspor utama Indonesia ke Timor Leste di antaranya adalah sepeda motor, kendaraan bermotor untuk pengangkutan barang, semen, minyak kelapa sawit, dan pasta. Sedangkan, impor Indonesia dari Timor Leste di antaranya adalah kopi, kopra, biji minyak lainnya, tepung, serta umbi dan umbi singkong.