Jakarta siap jadi tuan rumah forum budaya kota dunia 2027

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menghadiri World Cities Culture Forum (WCCF) di Amsterdam, Belanda. Forum tersebut berlangsung di Amsterdam pada 15–17 Oktober 2025, bertepatan dengan perayaan 750 tahun Kota Amsterdam. ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menghadiri World Cities Culture Forum (WCCF) di Amsterdam, Belanda. Forum tersebut berlangsung di Amsterdam pada 15–17 Oktober 2025, bertepatan dengan perayaan 750 tahun Kota Amsterdam. ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersedia menjadi tuan rumah World Cities Culture Forum (WCCF) 2027 yang mempertemukan 55 kota dari enam benua dengan fokus pengembangan budaya dan kreativitas sebagai pilar pembangunan kota.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno saat menghadiri kegiatan WCCF 2025 yang mengusung tema “Stronger Together: Culture in a Changing World” di Amsterdam, Belanda.
“Kebudayaan adalah bahasa universal yang mempertemukan kota-kota dunia. Dengan menjadi anggota WCCF, Jakarta memperkuat diplomasi budaya dan membuka jalan bagi kunjungan wisatawan, kolaborasi kreatif, dan investasi yang berkelanjutan," kata Rano dalam keterangannya, Jumat.
WCCF 2025 diadakan pada 15-17 Oktober, dan dibuka secara resmi oleh Deputy Mayor for Arts & Culture Amsterdam Touria Meliani. Dalam sambutannya, Touria menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kota untuk menjawab tantangan perubahan iklim, regenerasi ruang publik, dan penguatan identitas budaya.
Jakarta menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara yang terpilih sejak dua tahun silam sebagai anggota forum tersebut. Tahun ini, Jakarta bekerja sama dengan Milan untuk berpartisipasi dalam salah satu program unggulan WCCF, yakni "Leadership Exchange Program 2026” yang bertujuan mempercepat pembelajaran antarkota dan memperkuat kemampuan kepemimpinan budaya pada tingkat global.
Kolaborasi Jakarta-Milan mengangkat tema “Public Art and Co-Creation”. Jakarta memperkenalkan program “Titik Temu (The Meeting Point)” yang memfasilitasi integrasi kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya di tingkat komunitas atau kampung.
Sementara Milan, melalui MUDEC (Museum Kebudayaan) dan Art in Public Spaces Office, mengusung strategi “Breaking the Museum Bubble” yang memadukan seni urban dan aktivitas museum untuk menarik keterlibatan generasi muda.
Kedua kota tersebut akan saling belajar dalam merancang kebijakan publik berbasis seni yang inklusif. Pertukaran delegasi antara Jakarta dan Milan dilakukan pada 2026, dan masing-masing negara melibatkan lima perwakilan dari setiap kota, dengan seluruh pembiayaannya ditanggung oleh WCCF.