Kemdiktisaintek-KemenP2MI kolaborasi perkuat mutu pekerja migran RI

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) berkolaborasi dalam penguatan kualitas tenaga kerja Indonesia yang bekerja ke luar negeri.
"Kami di pendidikan tinggi dapat menyiapkan SDM-SDM kita di perguruan tinggi maupun perguruan tinggi vokasi untuk dapat memiliki kualifikasi yang lebih sesuai, sehingga SDM-SDM kita, lulusan-lulusannya itu memiliki kualifikasi dan standar internasional, sehingga para lulusan universitas maupun vokasi yang utama itu nantinya dapat melakukan atau bekerja di tingkat internasional," kata Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto di Jakarta, Rabu.
Mendiktisaintek Brian menegaskan kolaborasi ini perlu dilakukan, karena pihaknya juga ingin menunjukkan bahwa kualitas SDM RI tidak kalah dengan SDM negara lain.
Melalui kolaborasi ini, Mendiktisaintek berharap SDM RI yang bekerja di luar negeri bisa menjadi wajah bangsa Indonesia yang menunjukkan kapasitas dan kualifikasi SDM yang tidak kalah dengan SDM dari negara lain.
Salah satu yang dilakukan, lanjut dia, adalah penguatan bahasa untuk calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Nantinya diharapkan SDM-SDM kita yang ada di luar negeri itu bisa menjadi duta-duta bangsa tentunya pada jangka panjang. Ini menjadi proses brain circulation, jadi ketika nanti bangsa Indonesia terus maju, terus tumbuh, kita membutuhkan SDM-SDM di bidang-bidang tertentu. Nah, (ketika ini terjadi) SDM kita yang memiliki pengalaman bekerja pada perusahaan global berkelas dunia ini sudah ada," ujar Mendiktisaintek Brian Yuliarto.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin mengatakan kerja sama ini konteksnya adalah penguatan dari sisi hulu yang menyiapkan SDM pekerja migran yang berkualitas, sebagai tuntutan daripada pasar kerja global.
Ia menyoroti adanya celah antara keluaran pendidikan menengah dan tinggi, dengan kompetensi yang dibutuhkan di luar negeri.
Mukhtarudin menyebut kerja sama ini sebagai implementasi dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas SDM pekerja migran Indonesia, khususnya pada sisi middle dan high skill.
"MoU hari ini menjadi strategis dalam rangka menyiapkan dari sisi hulunya. Kami yang melakukan pemetaan ruang kerja luar negerinya, kompetensi apa yang dibutuhkan, dan kami jembatani dengan Kemdiktisaintek. Sehingga ini bisa menjadi sebuah sistem, sekarang kita ingin membuat satu sistem pengelolaan, satu ekosistem yang terintegrasi dari hulu sampai ke hilir," tutur Menteri P2MI Mukhtarudin.




