Kemendagri lakukan deteksi dini untuk jaga kondusifitas di daerah

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus melakukan deteksi dini untuk memastikan terjaganya kondusivitas di seluruh daerah, pasca kerusuhan saat demo beberapa waktu lalu.

"Dinamika pasti ada tetapi bagaimana caranya kami bisa menyelesaikan masalah itu dengan pola yang lebih elegan. Saat ini kami mendeteksi dini agar ke depannya tetap kondusif," kata Staf Ahli Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bidang Aparatur Sipil dan Pelayanan Publik Anwar H Damanik di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.

Dia meminta kepada seluruh pemerintah daerah agar turut membantu upaya mengamankan masing-masing wilayahnya dengan memperkuat kolaborasi dan sinergisitas dengan pemangku kepentingan terkait dan masyarakat luas.

"Tujuan ini adalah agar dinamika yang terjadi jangan sampai mengganggu seluruh tata kelola pemerintahan," ucapnya.

Ditanya daerah mana yang sampai hari ini mampu secara maksimal mengembalikan keamanan wilayah, dia menyebut salah satunya adalah Kota Malang.

Kota Malang, disebut Anwar telah melaksanakan konsep gotong royong di dalam upaya menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi masyarakat, setelah adanya kericuhan saat demo Agustus 2025 melalui respon cepat dari pemerintah kota, TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat.

"Kami yakin Kota Malang menjadi salah satu barometer. Kalau aman, maka Jawa Timur bisa," ucap dia.

Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan terjaganya kondusifitas dibuktikan dengan banyaknya masyarakat luar kota yang datang ke wilayah setempat saat berlangsungnya momen libur panjang Maulid Nabi Muhammad, pada 5-7 September 2025.

Padahal momen libur panjang itu jaraknya hanya sekitar satu pekan dari aksi demo yang berbuntut kericuhan.

"Masyarakat tetap menganggap Kota Malang aman dan layak untuk dikunjungi," kata Wahyu.

Selain itu, dia menyebut kedatangan jajaran Kemendagri sekaligus untuk meninjau pelaksanaan instruksi Mendagri Tito Karnavian oleh pemda.

"Ini termasuk yang soal sistem keamanan lingkungan (siskamling), ada permintaan agar konsisten dan kami sudah mengumpulkan masyarakat untuk bersama-sama bertanggung jawab," ujarnya.