Kemendes: Pemuda desa jadi agen pembangunan lewat Festival Youtuber

Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mendorong generasi muda di desa bertransformasi menjadi agen pembangunan melalui penyelenggaraan Festival Youtuber Desa.
“Kami mengharapkan anak-anak muda desa ini jangan hanya sekadar scroll TikTok ataupun IG, ataupun Facebook, tapi ayo kalau punya kreativitas, punya ide, kita jadi Youtuber,” kata Direktur Penyerasian Pembangunan Sarana dan Prasarana Kemendes PDT Teguh Hadi Sulistiono dalam Sosialisasi Festival Youtuber Desa, seperti diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, Teguh menjelaskan program Festival Youtuber Desa dirancang untuk melahirkan kreator-kreator digital desa yang mampu mengangkat potensi lokal, memperkuat ekonomi masyarakat, sekaligus mempromosikan budaya dan wisata desa secara lebih luas.
Dalam paparannya, Teguh menegaskan bahwa festival tersebut bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga menjadi ruang bagi anak muda desa untuk berkarya sekaligus berkontribusi pada pembangunan daerahnya.
Festival Youtuber Desa, kata dia melanjutkan, bertujuan memperkuat peran pemuda sebagai motor perubahan melalui konten digital yang membahas potensi desa, mulai dari budaya, produk unggulan, wisata, hingga sumber daya alam. Konten yang dihasilkan juga diarahkan sejalan dengan 12 Rencana Aksi Desa Bangun Desa, termasuk pengembangan BUMDes, desa wisata, ketahanan iklim, desa energi, hingga desa ekspor.
Menurut Teguh, Kemendes PDT menilai minat anak muda pada dunia konten digital sangat tinggi. Oleh karena itu, Festival Youtuber Desa diarahkan untuk menjadi pintu masuk penguatan kreativitas sekaligus peningkatan kapasitas.
“Tujuannya yaitu untuk mendorong lahirnya kreator-kreator digital dari desa yang mampu mengangkat potensi lokal dan juga kisah-kisah inspiratif masyarakat desa,” kata dia.
Program tersebut bersifat terbuka bagi pemuda desa di seluruh Indonesia, dengan periode pengiriman karya dari 10 November hingga 25 Desember 2025. Sebelum penilaian, peserta akan mengikuti welcoming session sekaligus coaching clinic pada 26–27 November. Dalam sesi itu, para profesional dari industri digital akan membagikan teknik terkait pembuatan konten, monetisasi, hingga penyuntingan video.
Selain mencetak agen pembangunan desa, Kemendes juga berharap para peserta mampu mengembangkan jejaring kreator desa. Festival ini diharapkan menjadi ekosistem kolaboratif yang memperkuat peran pemuda sebagai promotor digital desa, termasuk untuk mendukung UMKM, BUMDes, dan sektor wisata.
Puncak acara dijadwalkan berlangsung pada 15 Januari 2026 bertepatan dengan Hari Desa Nasional yang akan digelar di Boyolali. Kemendes PDT optimistis Festival Youtuber Desa dapat melahirkan generasi baru kreator desa yang tidak hanya kreatif, tetapi juga berdampak langsung terhadap pembangunan desa.




