Top
Begin typing your search above and press return to search.

Kemendikdasmen sampaikan murid ABK lebih fokus belajar dengan IFP

Kemendikdasmen sampaikan murid ABK lebih fokus belajar dengan IFP
X

MAXHUB U3 Series - Interactive Flat Panel for Education (PRNewsfoto/MAXHUB)

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyampaikan murid berstatus anak berkebutuhan khusus (ABK) lebih fokus mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Interactive Flat Panel (IFP), karena terbukti menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi mereka.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin menyampaikan bahwa tahun ini ada 2.360 SLB yang menjadi target program tersebut.

“Saat ini kami dalam proses pengiriman TV interaktif, terutama untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten,” kata Tatang di Jakarta, Kamis.

Ia berharap SLB penerima bantuan dapat memanfaatkan perangkat ini untuk mendukung pembelajaran di kelas.

“Dengan demikian, guru bisa menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan bermakna, serta mengembangkan potensi murid,” kata Tatang.

Pada kesempatan yang sama, guru SLB B-C Alfiany Jakarta Barat Melda Novitasari mengungkapkan dampak positif TV interaktif bagi dirinya maupun para murid.

“Murid kami rata-rata merupakan murid tunagrahita, tunarungu, dan autis. Mereka memiliki persoalan daya fokus yang rendah. Tapi, dengan TV interaktif ini, mereka jauh lebih fokus saat belajar,” kata Melda.

Ia menambahkan SLB B-C Alfiany Jakarta Barat melayani anak tunagrahita, autis dan tunarungu, dan kini telah menggunakan TV interaktif di seluruh kelas, mulai dari jenjang SDLB hingga SMALB. Karena itu, para guru mengatur penggunaannya agar lebih efektif dan sesuai tujuan pembelajaran.

“Saya biasanya menggunakan TV interaktif untuk pembelajaran matematika. Selain itu, kami juga mengajarkan Al Quran digital melalui TV interaktif ini, dan anak-anak lebih senang serta antusias dalam belajar,” imbuhnya.

Sementara itu, guru SLBN 1 Jakarta Eko Wahyu Wijoyo Kusuma mengatakan setiap kelas di sekolahnya secara bergantian memanfaatkan TV interaktif tersebut untuk mendukung pembelajaran bagi murid dengan berbagai ketunaan.

“Penggunaan TV interaktif ini membuat pembelajaran lebih menarik, karena pendekatan visual dan audio, serta interaksi dalam penggunaannya,” katanya.

Menurutnya, IFP mendukung pendekatan multisensori yang menjadi prinsip utama pembelajaran di sekolah tersebut.

​​​​​​​“Prinsip kami adalah pembelajaran diferensiasi sesuai kemampuan setiap anak. Dengan papan interaktif ini, guru bisa menyesuaikan materi dengan kemampuan masing-masing murid,” kata Eko.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus menyalurkan perangkat IFP ke sekolah, termasuk SLB sebagai bagian dari program digitalisasi pembelajaran.

Program ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 tentang Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan dan Revitalisasi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Pembangunan dan Pengelolaan Sekolah Menengah Atas Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire