Kemenhub: Tim SAR cari 4 warga Spanyol tenggelam di Labuan Bajo

Tim SAR gabungan saat mengevakuasi para korban kapal wisata yang tenggelam di Perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (26/12) malam. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi para korban kapal wisata yang tenggelam di Perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (26/12) malam. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan tim SAR melakukan pencarian terhadap empat warga Spanyol yang dilaporkan tenggelam di Perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto dalam keterangan Kementerian Perhubungan yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu mengatakan, keempat warga negara Spanyol itu merupakan wisatawan mancanegara yang sedang berwisata di wilayah Labuan Bajo.
"Keempat korban tersebut merupakan wisatawan mancanegara, warga negara Spanyol, yang berdasarkan data awal berada dalam satu rombongan keluarga," kata Stephanus.
Dia menjelaskan, keempat warga Spanyol itu merupakan empat dari 11 orang yang menumpangi kapal wisata KM Putri Sakinah yang tenggelam di perairan Selat Padar, Labuan Bajo, pada Jumat malam (26/12) sekitar pukul 21.00 WITA.
Kementerian Perhubungan juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya kecelakaan kapal tersebut. Diketahui, kapal berbendera Indonesia dengan tipe kapal tradisional pengangkut penumpang tersebut membawa 11 orang, yang terdiri dari awak kapal, pemandu wisata, dan penumpang, termasuk wisatawan mancanegara.
Berdasarkan laporan awal, kecelakaan diduga terjadi akibat anomali kondisi gelombang laut yang cukup tinggi, lebih dari dua meter, sehingga menyebabkan kapal terbalik dan tenggelam.
Sesaat setelah menerima informasi dari agen kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo segera melakukan koordinasi dan mengerahkan tim tanggap darurat bersama unsur Basarnas, TNI AL, Polairud Polda setempat, serta instansi terkait lainnya untuk melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan (SAR).
Berdasarkan hasil evakuasi sementara, dari 11 orang penumpang kapal itu, tujuh orang di antaranya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, dengan rincian dua orang wisatawan mancanegara yang juga warga negara Spanyol; empat orang awak kapal; dan satu orang pemandu wisata.
"Seluruh korban selamat (tujuh orang) telah berhasil dievakuasi ke Labuan Bajo dan berada dalam kondisi selamat," bebernya.
Sementara itu, hingga saat ini empat orang lainnya yang merupakan warga negara Spanyol masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh Tim SAR gabungan.
"Operasi SAR masih terus dilanjutkan dengan mengutamakan keselamatan personel serta mempertimbangkan kondisi cuaca dan perairan setempat," katanya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memastikan akan terus melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait dalam proses pencarian dan evakuasi korban.
Sebelumnya, Tim Search And Rescue (SAR) gabungan berhasil mengevakuasi tujuh dari total 11 korban kapal wisata yang tenggelam di Perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (26/12) malam.
"Tim SAR gabungan setelah menerima informasi langsung menuju lokasi menggunakan RIB Pos SAR Manggarai Barat," kata Kepala Kantor Basarnas Maumere Fathur Rahman yang dihubungi dari Labuan Bajo, Sabtu.
Atas insiden itu, Tim SAR gabungan baru menyelamatkan tujuh orang. Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap empat korban lainnya. Keempat korban tersebut juga merupakan wisatawan asing berkewarganegaraan Spanyol.
"Tim SAR gabungan telah menuju lokasi kejadian guna melaksanakan pencarian terhadap para korban," katanya.
Adapun kronologi kejadian bermula pada saat kapal wisata KM Putri Sakinah yang membawa 11 penumpang berangkat dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar untuk melanjutkan perjalanan wisata pada pukul 20.00 Wita. Namun demikian, pada pukul 20.30 Wita kapal tersebut mengalami mati mesin dan tenggelam.




