Kemenperin tegaskan dukung program Magang Nasional

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Kemenperin
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan mendukung penuh program Magang Nasional yang menjadi kebijakan prioritas Presiden Prabowo Subianto, mengingat program tersebut bisa memperkuat SDM industri yang memacu ekonomi nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa magang memiliki nilai strategis dalam mempercepat proses penyiapan tenaga kerja muda sebelum memasuki dunia industri.
“Melalui magang, lulusan pendidikan tinggi memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan riil industri, sekaligus memahami ekosistem kerja modern yang menuntut disiplin, produktivitas, dan kemampuan inovasi," kata dia dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.
Menperin menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk memastikan program ini berjalan efektif, khususnya dari pihak pelaku industri yang diharapkan membuka peluang partisipasi.
"Partisipasi industri akan memberikan dampak signifikan terhadap ketersediaan tenaga kerja terampil dan efisiensi proses rekrutmen, sekaligus mendukung peningkatan daya saing industri manufaktur nasional," ucapnya.
Menperin juga menegaskan bahwa magang harus menjadi gerakan nasional yang melibatkan pemerintah, dunia industri, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan generasi muda yang siap bersaing pada level global.
Menurutnya, investasi pada penguatan SDM melalui magang akan berkontribusi langsung pada peningkatan produktivitas nasional, akselerasi industrialisasi, serta penciptaan ekonomi bernilai tambah tinggi.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto menjelaskan dukungan Kemenperin diwujudkan melalui fasilitasi, pendampingan, serta penyediaan platform layanan pengembangan keterampilan dan promosi karir di sektor industri.
"Platform tersebut dirancang untuk menghubungkan lulusan perguruan tinggi dengan peluang magang dan pekerjaan di berbagai sektor manufaktur,” ujarnya.
Langkah tersebut sejalan dengan upaya memanfaatkan momentum bonus demografi Indonesia yang ditandai dengan 69 persen penduduk usia produktif pada tahun 2025. Eko menegaskan bahwa magang merupakan instrumen penting untuk membangun jembatan antara dunia pendidikan dan industri.
Sekjen Kemenperin turut mengimbau pelaku industri untuk berpartisipasi aktif, mengingat seluruh komponen pembiayaan peserta magang telah ditanggung pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan.
"Sehingga, lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki pengalaman kerja, tetapi juga memahami budaya kerja industri, standar keselamatan, dan etos inovasi yang dibutuhkan dalam sistem produksi modern," ucapnya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Doddy Rahadi menyampaikan Kemenperin memiliki infrastruktur pendidikan vokasi yang terintegrasi dalam pengembangan SDM industri.
"Seluruh satuan pendidikan dan kelembagaan tersebut, baik perguruan tinggi vokasi, SMK Industri, balai diklat industri, maupun satuan kerja standardisasi dan pelayanan jasa industri, secara kolektif berkomitmen untuk menyukseskan program magang nasional dengan membuka kesempatan untuk magang," ucapnya.
Dari sisi pelaksanaan, Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan 100 ribu kuota peserta magang yang diperuntukkan bagi lulusan perguruan tinggi dengan masa kelulusan maksimal satu tahun. Program ini berlangsung selama enam bulan dan peserta akan memperoleh uang saku setara upah minimum kabupaten (UMK) sesuai domisili penyelenggara magang.




