Top
Begin typing your search above and press return to search.

Kemenperin terus kawal bank emas agar beri kemudahan IKM perhiasan

Kemenperin terus kawal bank emas agar beri kemudahan IKM perhiasan
X


Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita (ketiga dari kiri) memukul gong tanda pembukaan Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2025 di Surabaya, Kamis (9/10/2025). ANTARA/HO-Kemenperin


Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengawal implementasi ekosistem bank emas atau bullion bank agar dapat memberikan kemudahan bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) perhiasan, khususnya memperoleh bahan baku emas.


"Salah satu langkah strategis adalah pembentukan bank bullion yang diluncurkan pada Februari 2025 oleh Bapak Presiden RI. Bank ini diharapkan dapat memperkuat likuiditas dan akses pembiayaan emas bagi industri, memudahkan perolehan bahan baku, meningkatkan efisiensi rantai pasok, serta memperkokoh daya saing industri perhiasan nasional," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, selain mengawal ekosistem bank emas, Kemenperin juga melaksanakan berbagai program dan kebijakan strategis untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing industri perhiasan.

Seperti partisipasi pada pameran dalam dan luar negeri, program e-Smart IKM, kegiatan business matching bersama Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan atase perdagangan (atdag), program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN), restrukturisasi mesin dan peralatan, serta pelatihan teknis bagi para perajin.

Reni juga mendorong pelaku industri perhiasan agar terus berinovasi, memperkuat kolaborasi, dan menjaga kualitas produk.

Menurut Reni, industri perhiasan merupakan sektor bernilai tambah tinggi dengan potensi ekspor yang besar. Kemenperin mencatat ekspor perhiasan dan barang berharga Indonesia mencapai 4,05 miliar dolar AS pada periode Januari hingga Juni 2025, meningkat 23 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,29 miliar dolar AS.

Pada 2024, pangsa pasar ekspor perhiasan dan barang berharga Indonesia mencapai 2,5 persen dan menempati posisi ke-12 di dunia, dengan negara tujuan utama seperti Swis, Hong Kong, India, Uni Emirat Arab (UEA), dan Yordania. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan industri perhiasan Indonesia memiliki potensi besar yang perlu terus dikembangkan.

Potensi ini didukung oleh kekayaan budaya, keberagaman sumber daya alam seperti emas, perak, dan batu mulia, serta kreativitas tinggi para perajin lokal dalam menghasilkan karya yang memukau.

"Sebagai negara dengan tradisi panjang dalam pembuatan perhiasan, Indonesia mampu melahirkan produk yang tidak hanya diminati pasar domestik, tetapi juga menarik perhatian pasar internasional," ucap Menperin.

Bank emas adalah bank yang memiliki izin khusus untuk melakukan transaksi emas dalam berbagai bentuk, seperti jual beli, penyimpanan, hingga pembiayaan berbasis emas. Dengan adanya bullion bank, masyarakat dapat berinvestasi emas tanpa harus membeli emas fisik secara langsung.

Di Indonesia, bullion bank didirikan melalui kolaborasi antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Pegadaian. Bank ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem industri emas dalam negeri serta mengurangi ketergantungan pada impor emas.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire