Kementrans pastikan orang asli Papua dilibatkan dalam program Patriot Merauke

Mentrans Iftitah Sulaiman Suryanagara
Mentrans Iftitah Sulaiman Suryanagara
Program pembangunan Kampus Patriot di kawasan transmigrasi Salor, Merauke, Papua Selatan, dipastikan akan melibatkan masyarakat asli Papua. Hal ini ditegaskan Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara saat meninjau pembangunan Mes Patriot, Minggu (21/9/2025).
Menteri Iftitah menyampaikan bahwa keterlibatan orang asli Papua merupakan prioritas utama. “Pasti, justru harapan kita. Tadi saya diskusi dengan Pak Gubernur maupun Pak Bupati Merauke, kami sampaikan bahwa kita ingin apa yang dicita-citakan oleh Bapak Presiden dan cita-cita kita semua, pembangunan di Papua ini bisa menghasilkan kesejahteraan yang komprehensif. Dan pembangunan kesejahteraan yang komprehensif itu harus dimulai dari pembangunan manusianya,” ujarnya.
Mentrans menambahkan, pembangunan yang dilakukan tidak hanya menyentuh infrastruktur fisik, tetapi juga aspek non-fisik. “Nah inilah pendekatan pembangunan manusia melalui pendidikan yang ada di Merauke. Ini sebagai pintu gerbang kesejahteraan bagi pembangunan Papua seutuhnya. Sehingga yang kita bangun bukan hanya infrastrukturnya fisik, tetapi juga non-fisik. Kita bangun jiwanya, karakternya, dan juga kapasitas serta kompetensinya,” jelasnya.
Menurut Menteri Iftitah, sejumlah industri mulai masuk ke Papua Selatan. “Sudah mulai ada industri masuk datang ke Papua Selatan. Kita berharap agar masyarakat lokal bisa menjadi tuan rumah pembangunan di negerinya sendiri. Mengapa demikian? Karena masyarakat setempat bisa terakomodir, terwadahi, terserap oleh lapangan kerja yang disediakan oleh industri,” tuturnya.
Dengan langkah ini, program Patriot diharapkan tidak hanya menjadi pusat pendidikan tinggi, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat lokal untuk berperan aktif dalam pembangunan dan menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi Papua Selatan.
Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter