Khofifah optimistis PRJ dorong ekonomi inklusif dan serap tenaga kerja

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau salah satu stand di Pekan Raya Jawa Timur (PRJ) di Grand City Surabaya. (ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau salah satu stand di Pekan Raya Jawa Timur (PRJ) di Grand City Surabaya. (ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku optimistis penyelenggaraan Pekan Raya Jawa Timur (PRJ) 2025 di Surabaya menjadi penguat pertumbuhan ekonomi inklusif sekaligus menyerap ribuan tenaga kerja di berbagai sektor.
"Kami bersyukur bahwa kegiatan Pekan Raya Jawa Timur di Surabaya ini dirangkaikan dengan HUT Jawa Timur yang ke-80," ujar Khofifah dalam keterangan di Surabaya, Sabtu.
Ia mengaku optimistis bahwa PRJ menjadi momentum penting untuk mempertemukan traders dan buyers, sekaligus menggerakkan pertumbuhan ekonomi inklusif di Jawa Timur.
“Ini menjadi bagian penting untuk saling mempertemukan antara traders dan buyers. Bagi Pemprov Jawa Timur, apa yang bisa menjadi penguat pertumbuhan ekonomi inklusif tentu akan kita sambut dengan baik,” katanya.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap dampak ekonomi langsung dari penyelenggaraan PRJ. Setiap tahun, kegiatan ini mampu menyerap lebih dari 1.000 tenaga kerja, mulai dari vendor, kontraktor, Sales Promotion Girl (SPG), Sales Promotion Boy (SPB), hingga petugas keamanan.
"Kami sangat mendukung format-format yang ada, terutama karena PRJ pasti menyerap tenaga kerja. Selain itu, ini juga membangun transaksi jangka panjang antara traders dan buyers. Jadi seperti saat kami misi dagang, bukan hanya transaksi sesaat, tetapi transaksi yang saling menemukenali produk-produk andalan dan unggulan," katanya.
Lebih jauh, Khofifah mengaitkan penyelenggaraan PRJ dengan upaya memperkuat perekonomian daerah yang inklusif dan berdaya saing. Ia mengajak para pelaku usaha, termasuk PT Hardaya Widya Graha, untuk berkolaborasi dalam membangun kawasan ekonomi baru di lahan 50 hektare milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Puspa Agro.
"Bayangan kita bahwa luasan dari PRJ ini bisa memiliki keserupaan dengan Pekan Raya Jakarta, luasnya dan lamanya. Luasnya bisa setara, bahkan lebih karena di Puspa Agro itu 50 hektar. Kemudian bisa dilakukan sepanjang bulan seperti di PRJ Jakarta, maka transaksi yang bisa dihasilkan saya rasa juga akan berseiring dengan apa yang bisa dilakukan di Jakarta," katanya.
Sementara itu, Direktur PT Hardaya Widya Graha Gito Sugiarto menjelaskan, sebanyak 250 peserta mengikuti PRJ yang berlangsung pada 9–19 Oktober 2025 itu dengan menempati area exhibition hall, convention hall, dan open space seluas 15.000 meter persegi.
"Kami selenggarakan setiap bulan Oktober dengan tujuan turut meramaikan memeriahkan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang tahun ini masuk ke usia 80 tahun. Dengan adanya pameran PRJ ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan dapat menjadi destinasi wisata belanja hiburan serta ajang promosi bagi masyarakat Jawa Timur," katanya.