KKF 2025 di Yogyakarta ajak siswa kreatif, berprestasi dan peduli lingkungan
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta berkolaborasi dengan Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta dan didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup menggelar kegiatan Gelar Pelajar Pemuda, Gerakan Reresik Sekolah, dan Kalam Kudus Fair 2025.

Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta berkolaborasi dengan Sekolah Kristen Kalam Kudus Yogyakarta dan didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup menggelar kegiatan Gelar Pelajar Pemuda, Gerakan Reresik Sekolah, dan Kalam Kudus Fair 2025. Acara yang berlangsung di TK/SD Kalam Kudus Jalan Jambon,Tegalrejo, Yogyakarta ini dihadiri kurang lebih 1500 orang, Sabtu (08/11/2025).
Kalam Kudus Fair tahun 2025/2026 ini mengusung tema "Berinovasi, Berprestasi, dan Bersinar Bagi Yogyakarta". Tema ini menegaskan bahwa setiap murid dipanggil bukan hanya untuk belajar dan berkarya, tetapi juga untuk menghadirkan dampak melalui inovasi, prestasi, dan kesaksian hidup. Dunia pendidikan dan kehidupan modern menuntut generasi muda yang kreatif, adaptif, dan berani mencoba hal-hal baru.
Ketua Yayasan Kalam Kudus cabang Yogyakarta, Kris Pujianto Halim menjelaskan ada tiga bagian utama dalam kegiatan ini, pertama yaitu sosialisasi Masyarakat Jogja olah Sampah dilanjut dengan Gerakan Reresik Sekolah, yaitu aksi bersama untuk mengelola sampah sendiri, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah, menumbuhkan kesadaran peduli lingkungan sejak dini, serta mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan nyaman. Kedua, Gelar Pelajar Pemuda, yang menjadi ajang bagi murid untuk menampilkan kreativitas, prestasi, serta semangat kepemimpinan dan nasionalisme melalui berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif. Dan Ketiga, Kalam Kudus Fair 2025, sebagai puncak rangkaian kegiatan yang menghadirkan pameran karya murid, bazar (30 umkm), games ketangkasan (9 games), dan berbagai pertunjukan menarik yang menggambarkan semangat inovatif dan kolaboratif dari seluruh civitas sekolah serta donor darah.
"Reresik sekolah merupakan dukungan Gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (Masjos). Ini perlu dukungan dan bantuan semua pihak bahwa kita harus memilah sampah dari sekolah, rumah tangga, tidak buang sampah sembarangan dan menggunakan alat-alat makan yang bisa dipake berulang. Ini akan membuat lingkungan hidup lebih baik," ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Agus Trimadi menyatakan mengapresiasi kegiatan KKF 2025 ini. Melalui rangkaian acara ini, diharapkan dapat membangun kesadaran bersama bahwa perubahan menuju lingkungan dan generasi yang lebih baik dimulai dari langkah kecil, dari sekolah, dan dari para murid sendiri. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekedar ajang pamer prestasi, melainkan ruang pembelajaran hidup, kreatifitas, gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan bisa menerapkan tiga hal yaitu inovasi dalam karya, kemudian ditemukan dengan ide-ide baru yang bermanfaat, kedua kepedulian terhadap lingkungan yaitu melalui gerakan reresik sekolah yang diwujudkan dengan sekolah yang bersih dan sehat, sampah yang ada disekolah selesai di sekolah, sampah di keluarga selesai di keluarga dan yang ketiga adalah etika dan karakter," pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Sabtu (8/11).




