Top
Begin typing your search above and press return to search.

KPAI apresiasi instruksi Presiden tak mobilisasi anak saat kunjungan

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi instruksi Presiden Prabowo Subianto kepada para kepala daerah agar mereka tidak lagi memobilisasi anak-anak sekolah dalam jumlah besar untuk menyambut Presiden saat kunjungan kerja ke berbagai wilayah.

KPAI apresiasi instruksi Presiden tak mobilisasi anak saat kunjungan
X

Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi instruksi Presiden Prabowo Subianto kepada para kepala daerah agar mereka tidak lagi memobilisasi anak-anak sekolah dalam jumlah besar untuk menyambut Presiden saat kunjungan kerja ke berbagai wilayah.

Presiden mengeluarkan instruksi tersebut demi melindungi kepentingan kesehatan anak-anak dan agar mereka tidak kehilangan banyak jam belajar.

"KPAI menghargai gagasan Presiden, jika diperlukan, beliaulah yang akan menemui anak-anak di sekolah wilayah yang dikunjunginya. KPAI memandang inisiatif Presiden Prabowo Subianto ini sebagai langkah awal yang penting untuk memulai secara sistematis dan meluas budaya partisipasi bermakna anak-anak Indonesia," kata komisioner KPAI Sylvana Apituley di Jakarta, Kamis.

Walaupun mobilisasi anak ini telah menjadi tradisi dan praktik biasa di banyak negara, termasuk di Indonesia, katanya, bentuk-bentuk pelibatan anak-anak dalam jumlah besar, khususnya pelajar, dalam acara seremoni penyambutan pejabat tinggi negara semakin tidak relevan dan seringkali justru tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hak anak.

"Dalam seremoni penyambutan pejabat tinggi seperti itu biasanya anak-anak tidak mendapat informasi yang jelas dan lengkap mengenai latar belakang dan tujuan keterlibatan mereka. Anak-anak hanya menjadi penonton yang dimobilisasi dan dikomando secara sepihak oleh guru, sekolah, hingga dinas terkait," katanya.

Bahkan, tidak jarang anak-anak malah banyak mengorbankan jam belajar karena harus menunggu tamu dalam waktu yang lama, berbaris di sepanjang jalan menahan terik panas matahari hampir tanpa alat pelindung dan berpotensi kelelahan, mengalami dehidrasi, dan pengalaman kurang nyaman lainnya, termasuk stres karena ketidakpastian jam kehadiran pejabat yang ditunggu.

"Tak jarang, belum tentu mereka dapat melihat wajah atau bersalaman dengan pejabat tinggi yang dimaksud, karena soal waktu atau karena pejabat yang ditunggu naik mobil dengan kecepatan tinggi untuk tugas utama di daerah yang dikunjungi," ucap Sylvana.

Dalam situasi seperti itu, antusiasme dan keramahtamahan anak-anak dalam menyambut tamu penting di wilayahnya justru tidak berarti apa-apa dan berpotensi melanggar hak anak.

KPAI berharap, para kepala daerah mematuhi instruksi dan arahan Presiden Prabowo Subianto dan memulai tradisi baru yang lebih kreatif, aman dan nyaman bagi anak-anak.

Selain itu, dalam setiap kunjungan Presiden Prabowo, utamanya di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T), KPAI berharap, ada waktu khusus yang disediakan untuk berdialog langsung dengan anak-anak setempat, bukan hanya di sekolah melainkan juga di kampung atau titik-titik kunjungan Presiden.

"Para kepala daerah seharusnya berkomitmen memfasilitasi ruang yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk berdialog langsung dengan Presiden. Selain itu, kepala daerah melalui dinas-dinas terkait, sebaiknya rutin melatih dan mendampingi anak-anak agar mampu mengembangkan pikiran dan pendapatnya sendiri," kata Sylvana.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire