KSPSI jenguk anggota Polri korban kerusuhan di RS Kramat Jati

Keluarga besar Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menjenguk anggota Polri yang menjadi korban akibat kerusuhan aksi anarkis beberapa waktu lalu di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/9/2025). (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Keluarga besar Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menjenguk anggota Polri yang menjadi korban akibat kerusuhan aksi anarkis beberapa waktu lalu di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/9/2025). (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Keluarga besar Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menjenguk anggota Polri yang menjadi korban akibat kerusuhan aksi anarkis beberapa waktu lalu di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (3/9).
Dilansir dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, rombongan KSPSI dipimpin langsung oleh Nuraini, pengurus KSPSI PT KMK Kabupaten Tangerang, atas arahan Ketua Umum KSPSI Andi Gani Nena Wea.
Di hadapan personel Polri yang sedang dirawat, Nuraini menyampaikan harapan agar situasi bangsa tetap kondusif dan para korban segera pulih.
“Sebagai buruh, kami juga membutuhkan perlindungan dari bapak-bapak Polri. Semoga, Indonesia bisa damai, Bapak-Bapak yang menjadi korban aksi demonstrasi bisa cepat pulih, bisa kembali bertugas, dan tidak ada lagi aksi-aksi anarkistis yang didalangi oleh pihak-pihak yang tidak jelas,” katanya.
Ucapan Nuraini disambut penuh haru oleh personel Polri yang hadir dalam kesempatan tersebut.
Kunjungan KSPSI ini sekaligus menjadi simbol penting tentang arti solidaritas antarelemen bangsa.
Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan negara, dan buruh sebagai kekuatan produktif yang menopang perekonomian, memiliki peran vital dalam menjaga persatuan.
Melalui momentum tersebut, terjalin komitmen bersama untuk menolak segala bentuk aksi anarkis dan provokasi yang hanya merugikan masyarakat.
Selain menjenguk, KSPSI juga membawa makanan yang dimasak secara mandiri oleh Nuraini dan kawan-kawan.
Hidangan itu menjadi simbol cinta dan penghormatan kepada para personel Polri yang sedang berjuang memulihkan diri di rumah sakit.
Kegiatan ditutup dengan pesan damai, yakni harapan agar Indonesia terus berada dalam suasana kondusif, aparat segera pulih, dan seluruh pihak dapat mengedepankan dialog dalam menyampaikan aspirasi.