LAN RI siap jadi orkestrator kompetensi ASN demi dukung program prioritas pemerintah

LAN meluncurkan terobosan digital bernama SIBANGKOM yang berfungsi sebagai pintu gerbang layanan pengembangan kompetensi satu atap. (foto: ist)
LAN meluncurkan terobosan digital bernama SIBANGKOM yang berfungsi sebagai pintu gerbang layanan pengembangan kompetensi satu atap. (foto: ist)
Jakarta - Menjawab tantangan birokrasi di era global yang kian tak terprediksi, Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI mengumumkan langkah transformasi besar dalam pengelolaan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Tidak lagi sekadar menjadi lembaga pelatihan konvensional, LAN kini memposisikan diri sebagai "Orkestrator" dan Center of Excellence yang mengintegrasikan ekosistem pembelajaran ASN secara nasional.
Kepala LAN RI, Muhammad Taufiq, menegaskan urgensi perubahan pola kerja birokrasi. Bersama Kementerian PANRB sebagai Policy Anchor, LAN membangun standar dan metodologi agar pengembangan kompetensi ASN berjalan terpadu dan tidak lagi berjalan sendiri-sendiri.
"LAN berkomitmen meninggalkan pola kerja yang terkotak-kotak. Kami siap mengambil peran sebagai Center of Excellence yang membangun standar, metodologi, dan orkestrasi pembelajaran ASN agar berjalan terarah dan berdampak langsung bagi masyarakat," ujar Taufiq dalam paparannya dalam acara Media Gathering & Ekspose Kinerja LAN yang digelar di Jakarta, Rabu (10/12).
Sebagai wujud konkret transformasi tersebut, LAN meluncurkan terobosan digital bernama SIBANGKOM yang berfungsi sebagai pintu gerbang layanan pengembangan kompetensi satu atap. Melalui platform ini, LAN memperkenalkan konsep "Learning Marketplace" dan "Learning Wallet" yang memungkinkan ASN untuk mengakses materi pembelajaran secara fleksibel.
Sistem ini menjamin pemerataan akses, sehingga ASN di seluruh pelosok Indonesia memiliki kesempatan yang setara untuk meningkatkan hard skill seperti literasi digital, maupun soft skill yang humanis.
"Melalui SIBANGKOM dan konsep Learning Marketplace, kami ingin memastikan setiap ASN memiliki kesempatan setara untuk mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja, layaknya berbelanja kebutuhan di e-commerce," jelas Taufiq menambahkan.
Lebih lanjut, LAN memaparkan bahwa kurikulum "ASN Corporate University" telah diselaraskan untuk mendukung suksesnya program prioritas Pemerintahan baru. Materi pelatihan kepemimpinan dan teknis didesain secara agile agar relevan dengan isu strategis nasional, seperti pengentasan kemiskinan, program Makan Bergizi Gratis, hingga perwujudan Sekolah Unggulan. Hal ini dilakukan untuk memastikan ASN sebagai eksekutor di lapangan memiliki pemahaman yang tepat sasaran dalam menjalankan program-program kerakyatan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, sebagai bentuk akuntabilitas publik, LAN melaporkan realisasi anggaran tahun 2025 yang berjalan efektif. Hingga 5 Desember 2025, realisasi anggaran LAN tercatat mencapai Rp271,9 Miliar atau sebesar 82,35%, yang mencerminkan pengelolaan anggaran yang efisien di tengah upaya transformasi kelembagaan.
Menutup keterangannya, Kepala LAN mengajak seluruh instansi pemerintah dan media untuk memperkuat sinergi dalam mengawal kualitas SDM aparatur.
"Penguatan kompetensi ASN adalah kebutuhan mutlak, bukan lagi pilihan. Dengan semangat Collaborate to Elevate, mari kita bangun birokrasi berkelas dunia demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045," tutupnya. (Dd)




