Liga Muslim Dunia gelar lomba Al-Quran tunanetra pertama di Indonesia

Kompetisi Internasional Hafalan Al-Qur’an Albasira untuk Tunanetra yang digelar atas kerja sama Liga Muslim Dunia (MWL) dan Kementerian Agama RI di Jakarta, Minggu (7/12/2025). ANTARA/HO-MWL
Kompetisi Internasional Hafalan Al-Qur’an Albasira untuk Tunanetra yang digelar atas kerja sama Liga Muslim Dunia (MWL) dan Kementerian Agama RI di Jakarta, Minggu (7/12/2025). ANTARA/HO-MWL
Liga Muslim Dunia (MWL) untuk pertama kalinya menyelenggarakan Kompetisi Internasional Hafalan Al-Qur'an Albasira untuk Tunanetra, yang digelar di Jakarta dan diikuti peserta dari berbagai negara.
"Kompetisi bagi disabilitas netra ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka, menonjolkan peran aktif mereka, menginvestasikan kemampuan mental mereka dalam menguasai kitabullah ta'ala, dan menghormati para jenius di antara mereka dalam menghafal Al-Quran," kata Direktur Jenderal urusan Al-Iqra MWL Khalid bin Hasan Abdul Kafi melalui keterangan di Jakarta, Selasa.
Khalid menjelaskan terdapat lima kategori yang dilombakan pada acara yang digelar di Jakarta, 3-7 Desember 2025 lalu itu, antara lain hafalan 30 juz beserta matan al-jazariyyah, hafalan 30 juz kategori putra dan putri, hafalan 20 juz, serta hafalan 10 juz.
Para peserta terbaik dalam kegiatan tersebut, lanjut dia menerima penghargaan atas kemampuan luar biasa mereka dalam hafalan, pembacaan Al-Quran, dan tajwid.
"Sebagai bentuk dukungan terhadap aksesibilitas, MWL juga membagikan 300 mushaf Braille elektronik generasi terbaru kepada para peserta dan lembaga terkait. Teknologi ini diharapkan dapat memperluas akses tunanetra terhadap pembelajaran Al-Qur’an di seluruh dunia," ujar Khalid.
Khalid mengapresiasi Pemerintah Indonesia atas kemitraan strategis dalam penyelenggaraan ajang internasional ini.
"Kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Republik Indonesia dan Kementerian Agama di dalamnya," ucapnya.
Sementara, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Abu Rokhmad menekankan penyelenggaraan kompetisi hafalan Al-Quran untuk disabilitas internasional pada waktu itu bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, sehingga memiliki makna khusus.
"Inisiatif ini menjadi momentum penting dalam membangun sinergi global untuk memperluas ruang partisipasi inklusif bagi penyandang disabilitas netra dalam pengembangan keilmuan Al-Quran di tingkat dunia, sekaligus meneguhkan kontribusi Indonesia dalam memajukan syiar Islam yang rahmatan lil ‘alamin," tutur Abu Rokhmad.
Diketahui, acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal MWL sekaligus Ketua Organisasi Ulama Muslim, Syekh Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, serta Menteri Agama RI Nasaruddin Umar.




