MBG di Kota Serang diawasi lewat tiga tahapan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Provinsi Banten menerapkan sistem pengawasan tiga tahap yang ketat..

Sejumlah siswa SDN Kota Serang menerima MBG di Kota Serang, Banten, beberapa waktu lalu. ANTARA/Desi Purnama Sari.
Sejumlah siswa SDN Kota Serang menerima MBG di Kota Serang, Banten, beberapa waktu lalu. ANTARA/Desi Purnama Sari.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Provinsi Banten menerapkan sistem pengawasan tiga tahap yang ketat untuk memastikan keamanan dan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dindikbud Kota Serang Ahmad Nuri di Serang, Sabtu, mengatakan bahwa mekanisme pengawasan berlapis ini menjadi kunci keberhasilan program berjalan aman tanpa adanya insiden.
Pihaknya menyampaikan bahwa program tersebut telah berjalan di hampir 60 persen sekolah di wilayah itu, dengan total 24 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Alhamdulillah, sampai saat ini di Kota Serang tidak ada kejadian keracunan. Ini berkat pola pantauan yang kami terapkan di sekolah-sekolah," ujarnya.
Ia merinci tahap pertama pengawasan dilakukan langsung oleh kepala sekolah beserta para guru dengan memantau dapur untuk memastikan kebersihan, higienitas, dan proses memasak sesuai standar.
Tahap kedua, lanjutnya, adalah tim pencicip atau tester dari pihak sekolah. Tim ini wajib mencicipi dan memeriksa makanan terlebih dahulu sebelum didistribusikan kepada para siswa.
"Ada tim tester dari sekolah. Setelah dinyatakan aman oleh mereka, barulah makanan dihidangkan kepada para siswa," ujarnya.
Sementara itu, tahap ketiga adalah pengawasan saat jam makan, dimana para guru mendampingi dan ikut makan bersama para siswa.
Nuri menambahkan program yang menyasar siswa PAUD, TK, SD, dan SMP ini mendapat sambutan positif dan tidak ada penolakan dari sekolah negeri maupun wali murid. Pihaknya menargetkan program ini mencakup 100 persen sekolah pada awal November 2025.
"Program ini memiliki implikasi positif, dampaknya sangat terasa, terutama di daerah perkampungan yang membutuhkan asupan gizi bagi para siswa," tutupnya.