Top
Begin typing your search above and press return to search.

Menaker tekankan penguatan tata kelola program magang RI-Jepang

Menaker tekankan penguatan tata kelola program magang RI-Jepang
X

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat tata kelola program magang Indonesia-Jepang agar semakin transparan, akuntabel, dan berorientasi pada peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia.

Menaker dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa magang, baik dalam negeri maupun luar negeri, merupakan instrumen strategis dalam menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan siap memasuki dunia kerja, sekaligus menjawab tantangan ketenagakerjaan, termasuk tingginya angka pengangguran dan bertambahnya angkatan kerja baru setiap tahun.

“Pemagangan adalah bagian dari solusi penyiapan tenaga kerja ke depan. Melalui pemagangan, peserta memperoleh pengalaman kerja secara langsung di industri sekaligus meningkatkan kompetensi mereka,” ujar Menaker Yassierli.

Dalam konteks program magang luar negeri khususnya Indonesia-Jepang, Menaker menekankan pentingnya penataan peran dan kinerja Sending Organization agar program berjalan efektif, adil, dan berfokus pada kepentingan peserta.

Selain itu, ia pun menegaskan bahwa magang bersifat sementara dan bertujuan meningkatkan kompetensi, sehingga pelaksanaannya perlu dikelola secara profesional dan tidak dibebani biaya tinggi yang berpotensi menghambat akses peserta, terutama dari keluarga kurang mampu.

“Saya ingin menegaskan pentingnya integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam seluruh proses, mulai dari regulasi hingga perizinan. Praktik-praktik yang tidak sejalan dengan prinsip tata kelola yang baik perlu dibenahi,” ujar Yassierli.

Lebih lanjut, Menaker mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi antar-Sending Organization demi mendukung keberhasilan program magang dan kepentingan anak bangsa.

Sebagai langkah ke depan, Menaker Yassierli menyampaikan tiga fokus penguatan program magang, yaitu penyempurnaan regulasi dan perizinan, penguatan ekosistem berbasis satu data terintegrasi, serta pengembangan program pascamagang.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker Darmawansyah menyampaikan program magang Indonesia-Jepang menjadi instrumen penting dalam peningkatan kompetensi, produktivitas, serta pembentukan etos dan budaya kerja industri.

Ia mengatakan bahwa program tersebut tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada pembentukan karakter peserta.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire