Menhub: Elektrifikasi jalur kereta api wujudkan transportasi hijau

Arsip foto - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjawab pertanyaan awak media di Jakarta, Kamis (26/6/2025). ANTARA/Harianto
Arsip foto - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjawab pertanyaan awak media di Jakarta, Kamis (26/6/2025). ANTARA/Harianto
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan elektrifikasi jalur kereta api di seluruh Indonesia menjadi langkah strategis mewujudkan transportasi hijau yang efisien, modern, ramah lingkungan, serta mendukung target "net zero emission" nasional.
"Elektrifikasi jalur kereta api seluruh Indonesia mewujudkan transportasi modern, efisien dan berkelanjutan," kata Menhub sebagaimana keterangan diterima di Banda Neira, Maluku Tengah, Maluku, Rabu.
Dia menegaskan hal itu saat menyaksikan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT PLN (Persero) dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) tentang Rencana Kerja Sama Elektrifikasi Jalur Kereta Api di Jakarta. Menurut dia, di banyak negara maju, transportasi kereta api sangat diminati oleh masyarakat. Selain murah, moda transportasi kereta api juga bisa mengangkut dalam jumlah banyak.
"Dengan adanya elektrifikasi, moda transportasi yang murah, masif dan terstruktur ini akan semakin diminati," ujar Menhub.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin bersama dengan Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo. Menhub mengapresiasi inisiatif PLN sebagai penyedia energi dan KAI sebagai operator perkeretaapian, yang bersinergi untuk pembangunan nasional dan pelayanan publik.
"Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan wujud kolaborasi strategis dalam tonggak transformasi sistem transportasi nasional menuju moda energi bersih," imbuh Menhub.
Dudy berharap perluasan elektrifikasi jalur kereta dalam waktu dekat dapat menjangkau tiga titik, meliputi jalur kereta api Padalarang-Cicalengka, jalur Cikarang - Cikampek dan peningkatan persinyalan untuk Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line jalur Rangkasbitung.
Untuk itu, semua pihak terkait diharapkan menindaklanjuti Nota Kesepemahaman ini dengan Perjanjian Kerja Sama yang lebih detail, dengan memuat rencana aksi, target waktu, serta pemetaan jalur. Ia menegaskan Kementerian Perhubungan menempatkan program itu sebagai prioritas karena manfaatnya yang luas, yaitu pada efisiensi operasi dan penghematan energi.
"Kami harapkan rencana elektrifikasi jalur kereta api ini, juga diikuti oleh perkembangan ekosistem industri kereta api dalam negeri," lanjut Menhub.
Selain itu, lanjut Menhub, elektrifikasi jalur kereta api juga dilakukan untuk menciptakan sistem transportasi dan pelayanan publik yang lebih andal, modern, aman dan ramah lingkungan, yang pada akhirnya akan membantu mengurangi kemacetan dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional.