Mentrans pastikan transmigrasi dibangun ekosistem sejahtera terpadu

Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara menjawab pertanyaan awak media ditemui seusai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (4/9/2025). ANTARA/Harianto
Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara menjawab pertanyaan awak media ditemui seusai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (4/9/2025). ANTARA/Harianto
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara memastikan program transmigrasi difokuskan membangun ekosistem sejahtera terpadu, mencakup pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum bagi masyarakat di kawasan transmigrasi.
"Transmigrasi orientasinya bukan lagi kepada berapa jumlah orang yang dipindahkan, tetapi berapa jumlah orang yang bisa sejahtera," kata Mentrans dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis.
Dia menyebut tantangan transmigrasi selain soal persepsi masyarakat, juga ketidakpastian mengenai kesejahteraan para transmigran setelah mereka menetap di kawasan baru yang dikembangkan pemerintah. Ia menekankan solusi transmigrasi ke depan bukan sekadar menyediakan lahan, pekarangan, dan rumah, melainkan membangun ekosistem menyeluruh yang mendukung kehidupan layak bagi seluruh transmigran.
Ekosistem tersebut meliputi penyediaan sekolah, rumah ibadah, balai kesehatan, balai pertemuan, pasar, hingga infrastruktur penunjang lain yang menjamin kenyamanan serta kemandirian masyarakat transmigrasi sebagai satu ekosistem.
Selain itu, pemerintah berkomitmen memastikan setiap transmigran memiliki pekerjaan, pendapatan rutin, dan akses pada peluang industrialisasi serta hilirisasi untuk mendukung kesejahteraan ekonomi berkelanjutan di kawasan transmigrasi.
Strategi pembangunan transmigrasi disebut bukan sekadar memindahkan penduduk sebanyak mungkin, melainkan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang menarik minat masyarakat untuk pindah secara sukarela maupun alamiah.
"Tantangan ketidakpastian bahwa ketika para transmigran menetap di kawasan transmigrasi, kehidupannya akan lebih baik dan lebih sejahtera. Solusinya adalah bukan saja kami memastikan para transmigran ini akan memiliki pekerjaan, pendapatan dan penghasilan rutin melalui industrialisasi dan hilirisasi, tetapi juga ekosistem yang dibangun memberikan kenyamanan," beber Mentrans.
Dengan pendekatan ini, pemerintah berharap kawasan transmigrasi dapat menjadi magnet ekonomi baru, sehingga pembangunan berlangsung lebih efektif tanpa membebani anggaran negara secara berlebihan.
"Strategi kami ada gula, ada semut. Bukan sebanyak-banyaknya memindahkan semut, tapi seberapa banyak kami membuat gula-gula di kawasan transmigrasi, agar kawasan itu menjadi magnet bagi orang untuk pindah," kata Mentrans.
Kendati demikian, program transmigrasi tahun 2025 fokus pada penempatan transmigrasi lokal sebesar 94 persen, sedangkan pendatang hanya mencakup enam persen.
Iftitah menjelaskan, penempatan transmigrasi tidak bisa dilakukan sembarangan, melainkan harus atas permintaan resmi dari pemerintah daerah melalui mekanisme kerja sama antarwilayah sesuai aturan undang-undang transmigrasi.