Top
Begin typing your search above and press return to search.

MTI: Proyek Kereta Cepat Jakarta–Banyuwangi bakal jadi tantangan ekstrem

MTI: Proyek Kereta Cepat Jakarta–Banyuwangi bakal jadi tantangan ekstrem
X

Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Whoosh

Rencana pembangunan kereta cepat (Whoosh) Jakarta-Banyuwangi seperti yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto akan menjadi proyek yang sangat ekstrim karena jarak yang ditempuh jauh. Setiap proyek akan mendatangkan pro dan kontra yaitu kelebihan dan kekurangan.

Hal itu disampaikan oleh Analis Transportasi Perkeretaapian - Spesialis Persinyalan dan Kendali Operasi Kereta Api dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Fahmi Arsyad dalam wawancara Elshinta News and Talk edisi siang, Rabu (5/11/2025).

Menurut Fahmi Arsyad, jika ada pembangunan kereta cepat hingga Banyuwangi maka perputaran ekonomi untuk menghubungkan kota-kota besar di Jawa akan lebih maksimal. Namun terkait dengan biaya dan pembebasan lahan menjadi pekerjaan rumah (PR) sulit yang akan dihadapi pemerintah.

Fahmi mengatakan berdasarkan perhitungan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi untuk merealisasikan pembangunan kereta cepat Jakarta-Banyuwangi. Dari sisi pembiayaan pembangunan kereta cepat Jakarta-Banyuwangi akan membutuhkan anggaran yang fantastik.

Hal itu terutama jika mengacu pembiayaan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh, yang menelan pendanaan sekitar 7,2 milyar Dolar AS. “Itu memang pendanaanya akan sangat berat dan ini akan menjadi beban keuangan negara yang mungkin akan diwariskan ke anak cucu,” jelas Fahmi Arsyad kepada News Anchor Radio Elshinta, Telni Rusmitantri.

Selain pembiayaan, lanjut Fahmi Arsyad tantangan lain yang akan dihadapi adalah tantangan teknis dan topografi yang sangat rumit. Panjangnya lintasan serta kecepatan kereta yang akan menyentuh di atas 350 km/jam atan membutuhkan jutaan ton eskavasi, terowongan dan jembatan sangat panjang yang patut diperhitungkan dari struktur biaya dan sipilnya.

“Kemudian lahan yang luas dan relatif lurus karena kereta cepat dengan kecepatan yang tinggi, ketika banyak belokan secara teknis akan berbahaya, kemudian selain itu yang dilewatikan nanti kemungkinan besar banyak yang sudah berpenduduk tinggi dan pembabasan lahan yang masif tentu akan berpotensi konflik,” ungkap Fahmi Arsyad.

Pada kesempatan tersebut Fahmi juga mengungkapan kelayakan ekonomi menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan. Karena kalau proyek sudah jalan, hal yang perlu diperhitungkan adalah keberlanjutan ekonominya supaya proyek tidak macet di tengah jalan. Setelah proyek sudah jadipun harus diperhitungkan nilai ekonomis.

Selain itu, pembangunan kereta cepat akan menimbulkan dampak lingkungan dan sosial. Pembangunan ini- lanjut Fahmi- akan memotong ekosistem, lahan pertanian produktif dan pemukiman warga. “Kemudian kalau kita baca pembangunan tol lintas Jawa juga, ekonomi di jalur Pantura itu banyak yang akhirnya terganggu. Nah, itu dampak-dampak buruk yang mungkin bisa kita kalkulasi dari awal,” terang Fahmi.

Seperti diketahui Pemerintah akan memperluas sistem transportasi massal kereta api, termasuk kereta cepat sampai di stasiun Banyuwangi. “Insya Allah. Saya minta tidak hanya Surabaya, tapi Banyuwangi (Kereta Cepat sampai Banyuwangi). Surabaya itu zaman dulu, sekarang Banyuwangi,” ungkap Prabowo, saat peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).

Penulis: M.Muslichun/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire