NTB punya 2.695 ton benih padi untuk masa tanam 2026
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan saat ini tersedia 2.695 ton benih padi untuk mendukung masa tanam daerah pada tahun 2026.

Sejumlah petani menanam padi pada lahan persawahan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (9/4/2025). (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Sejumlah petani menanam padi pada lahan persawahan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (9/4/2025). (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan saat ini tersedia 2.695 ton benih padi untuk mendukung masa tanam daerah pada tahun 2026.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Muhamad Riadi mengatakan ketersediaan benih padi di Nusa Tenggara Barat dalam kondisi surplus.
"Kebutuhan tahun 2026 diperkirakan mencapai 1.586 ton, sedangkan NTB memiliki estimasi stok benih sekitar 2.695 ton," ucapnya dalam pernyataan di Mataram, Minggu.
Riadi mengatakan pemerintah merencanakan menyalurkan surplus benih padi sebanyak 1.107 ton untuk memenuhi kebutuhan benih di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Ia berharap tren positif itu terus berlanjut agar Nusa Tenggara Barat mampu mempertahankan predikat sebagai daerah swasembada padi serta berkontribusi mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Pada 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi produksi padi Nusa Tenggara Barat dalam bentuk gabah kering panen sebanyak 2,04 juta ton. Angka itu mengalami kenaikan sebanyak 291,63 ribu ton atau setara 16,65 persen dibandingkan produksi tahun lalu yang hanya sebanyak 1,75 juta ton.
Produksi padi yang meningkat disebabkan oleh penambahan luas panen padi yang diperkirakan sebesar 40,79 ribu hektare akibat program optimalisasi lahan pertanian dengan bantuan pompa air oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan.
Adapun produksi padi dalam bentuk gabah kering giling diperkirakan sebanyak 1,70 juta ton pada 2025, mengalami kenaikan sebanyak 242,04 ribu ton atau 16,65 persen dibandingkan produksi tahun lalu yang sebanyak 1,45 juta ton.
BPS menyebut ada kenaikan lahan baku sawah seluas 2.799 hektare selama kurun waktu enam tahun terakhir dari hanya 234.542 hektare pada 2019 menjadi 237.341 hektare pada 2024.




