Top
Begin typing your search above and press return to search.

Pakar UMY sebut diaspora penguat ekspansi BUMN ke Amerika Latin

Pakar hubungan internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ratih Herningtyas memandang peran diaspora Indonesia sebagai kekuatan strategis .

Pakar UMY sebut diaspora penguat ekspansi BUMN ke Amerika Latin
X

Pakar hubungan internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ratih Herningtyas. ANTARA/HO-UMY.

Pakar hubungan internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ratih Herningtyas memandang peran diaspora Indonesia sebagai kekuatan strategis untuk mendukung ekspansi BUMN ke kawasan non-tradisional seperti Amerika Latin.

"Diaspora itu tinggal dan berinteraksi lama di suatu negara, sehingga mereka mengetahui secara langsung perkembangan di negara tersebut. Informasi yang mereka miliki bisa menjadi bagian dari strategi penetrasi pasar bagi BUMN," ujar Ratih dalam keterangannya di Yogyakarta, Sabtu.

Ratih menilai kontribusi diaspora selama ini masih dipandang sebatas pada remitansi, promosi budaya, atau pariwisata.

Padahal, kata dia, kapasitas mereka jauh lebih luas dan relevan bagi diplomasi ekonomi kontemporer, terutama ketika pemerintah mendorong ekspansi BUMN ke kawasan non-tradisional.

Menurut Ratih, pendekatan institusional saja tidak cukup karena ekspansi membutuhkan infrastruktur sosial yang mampu membuka akses dan menjembatani kebutuhan lokal.

"Ekspansi itu akan menjadi mungkin jika ada infrastruktur yang melengkapi, termasuk siapa yang membuka akses dan siapa yang akan oiling the wheel dari proses kerja sama," ujar dia.

Ratih mengatakan diaspora memiliki akses sosial, pemahaman kultur, serta pengetahuan mikro terkait dinamika lokal yang sering kali tidak dimiliki struktur diplomasi formal negara.

Dalam kerangka "two-level game" yang ia tawarkan, diaspora berperan sebagai aktor di tingkat bawah yang dapat mempercepat pembukaan hubungan, membangun kepercayaan, dan menciptakan koneksi jangka panjang yang mendukung tujuan strategis negara.

Menurut dia, meskipun jumlah diaspora Indonesia di Amerika Latin relatif kecil, ukuran populasi bukan satu-satunya faktor penentu efektivitas diplomasi.

Kedekatan emosional, jejaring sosial, dan relasi jangka panjang dengan masyarakat setempat menjadi modal penting dalam membangun hubungan "people-to-people", yang berpengaruh langsung terhadap persepsi publik dan kepercayaan terhadap Indonesia.

Ratih menambahkan, diaspora juga dapat menjadi jembatan dalam proses negosiasi, membantu memahami konteks sosial-politik setempat, serta memetakan peluang bisnis yang relevan dengan kebutuhan publik lokal.

"Mereka berperan dalam membangun citra positif Indonesia sebagai mitra yang dapat dipercaya yang menjadi fondasi penting bagi ekspansi BUMN di kawasan yang semakin kompetitif," kata Ratih.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire