Pemerintah pusat bantu Rp20 miliar bangun pertanian JIFOC di Tabalong
Pemerintah pusat menyalurkan dana bantuan sebesar Rp20 miliar untuk pembangunan kawasan pertanian terintegrasi Jirak Food Cluster (JIFOC), di Desa Jirak.

Camat Pugaan Farith Yusriannur Riza (kanan) menaiki transportasi air berupa kanal di kawasan Jirak Food Cluster (JIFOC), di Desa Jirak, Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/11/2025). ANTARA/Herlina Lasmianti.
Camat Pugaan Farith Yusriannur Riza (kanan) menaiki transportasi air berupa kanal di kawasan Jirak Food Cluster (JIFOC), di Desa Jirak, Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/11/2025). ANTARA/Herlina Lasmianti.
Pemerintah pusat menyalurkan dana bantuan sebesar Rp20 miliar untuk pembangunan kawasan pertanian terintegrasi Jirak Food Cluster (JIFOC), di Desa Jirak, Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tabalong Syam’ani, di Tabalong, Sabtu, mengatakan dukungan dana tersebut bersumber dari APBN 2026 yang diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur penunjang kawasan JIFOC.
“Bantuan anggaran tersebut lanjutan dari pembangunan tahap awal yang sebelumnya didanai melalui Dana Desa Tahun Anggaran 2025,” ujar dia.
Ia menuturkan rencana teknis pengembangan JIFOC disiapkan, agar kawasan pertanian terintegrasi ini benar-benar memberikan dampak nyata bagi program ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Sesuai Basic Design Engineering kawasan JIFOC, lahan seluas sekitar 800 hektare akan dibagi dalam tiga zona, yakni zona basah, semi basah, dan kering,” ujar Syam’ani.
Dari total luas lahan itu, dia menyebutkan zona basah sekitar 200 hektare dimanfaatkan untuk sektor perikanan, zona semi basah sekitar 300 hektare untuk tanaman pangan seperti padi, dan zona kering seluas 300 hektare untuk perkebunan dan hortikultura.
Kepala UPT Pemeliharaan Jalan, Jembatan, dan Pengairan Wilayah 1 Dinas PUPR Tabalong Edy Gunawan mengatakan rencana teknis dilaksanakan perangkat daerah dan unsur forkopimca setempat.
Edy menjelaskan, sistem irigasi yang diterapkan di kawasan ini akan menggunakan sistem subsungai dengan memanfaatkan pasang surut air, pengaturan muka air tanah, serta pengendalian air lebak.
“Drainase rawa di kawasan JIFOC dilakukan dengan mengalihkan air dari lahan rawa untuk diubah menjadi lahan pertanian produktif,” ujarnya lagi.
Selain irigasi, ujar Edy, sistem transportasi di kawasan tersebut dirancang menggunakan transportasi air dan darat. Saat ini telah terbangun kanal air selebar 4 hingga 5 meter serta jalan usaha tani (JUT) yang juga berfungsi sebagai tanggul selebar 10 meter.
“Rencananya akan dibangun jalan utama sepanjang 14 kilometer, serta jaringan jalan pembagi dan kanal sekunder maupun tersier sepanjang 10 kilometer, mencakup area seluas sekitar 400 hektare,” katanya lagi.
Camat Pugaan Farith Yusriannur Riza menegaskan pembangunan kawasan pertanian terintegrasi JIFOC merupakan langkah strategis untuk mendukung program ketahanan pangan dan menjadikan wilayah selatan Tabalong sebagai lumbung pangan daerah.
“Program ketahanan pangan menjadi prioritas utama guna mewujudkan petani yang mandiri dan masyarakat yang sejahtera,” katanya.
Farith mengapresiasi langkah Kepala Desa Jirak Pansyah beserta jajarannya yang telah berinisiatif mengalokasikan dana desa sekitar Rp500 juta untuk mendukung realisasi kawasan pertanian terintegrasi tersebut.




